Ekosistem Digital Memberi Peluang UMKM untuk Berdaya Saing

0
672

Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto menekankan pentingnya digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam rangka mendukung transformasi ekonomi berbasis digital sebagai salah satu agenda utama Presidensi G20 Indonesia. Pada tahun 2022 ini, pemerintah telah menganggarkan Rp455,62 triliun dalam Program Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Anggaran tersebut terdiri dari kluster kesehatan sebesar Rp122,5 triliun, perlindungan masyarakat sebesar Rp154,8 triliun dan kluster penguatan pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp178,3 triliun.

“Untuk penguatan digital, pemerintah mengalokasikan Rp13 triliun dari PEN 2022 untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital, termasuk di sejumlah destinasi prioritas. Harapannya, semakin banyak UMKM di berbagai wilayah prioritas dapat masuk ke dalam ekosistem digital dan menjadi pondasi yang penting untuk pemulihan ekonomi nasional,” kata Airlangga.

Pendiri CORE Indonesia dan ekonom senior Hendri Saparini Ph.D., juga menyebutkan digitalisasi telah menyelamatkan Indonesia selama pandemi serta menciptakan peluang untuk tumbuh lebih inklusif. Di tengah terbatasnya mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19, konsumsi rumah tangga tetap menjadi salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2021 konsumsi rumah tangga hanya bisa bertumbuh sebesar 2,02%, masih di bawah capaian sebelum pandemi yakni sebesar 5%.

Baca Juga :   Pertamina Salurkan Rp 44,4 Miliar ke Outlet LPG dan UMKM Mitra Binaan

“Digitalisasi membantu UMKM untuk terus bergerak di tengah pemulihan ekonomi nasional. Masyarakat dapat dengan mudah berbelanja di UMKM berkat adanya platform digital. Pemerintah Indonesia perlu terus mendorong investasi skala kecil menengah sebagai upaya menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini bisa dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat hingga UMKM dapat terus bergerak dan naik kelas,” kata Hendri.

Demikian pula ditegaskan perusahaan teknologi Grab. Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi memaparkan bagaimana ekosistem Grab dan OVO telah menjadi penggerak utama transformasi digital kepada jutaan UMKM dan mitra, yang setelah bergabung dengan Grab dan OVO, mulai dapat mengakses pasar digital.

“Kami percaya melalui pemanfaatan teknologi dan peningkatan soft-skill, serta didukung jaringan ekosistem Grab yang luas, para pelaku UMKM dapat meningkatkan produktivitas mereka untuk berkembang dan bersaing di era ekonomi digital. Dengan bekal keterampilan digital, kami berharap para mitra UMKM dapat membangun ketahanan bisnis yang baik serta mendapatkan peluang pendapatan baru berkat akses ke pasar yang lebih luas,” kata Neneng.

Baca Juga :   Menko Airlangga Temui Para CEO di Australia, Inilah Beberapa Proyek yang Melibatkan Pebisnis Australia

OVO pun menggambarkan adopsi teknologi yang telah dilakukan UMKM. Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menyampaikan bahwa bergabungnya UMKM dalam ekosistem digital OVO telah membawa berbagai peluang. Dalam survei yang dilakukan CORE Indonesia bersama OVO terhadap 2.001 pelaku UMKM mitra OVO ditemukan bahwa mereka mencatat peningkatan pendapatan bulanan hingga 27% dan pendapatan harian mencapai 30%.

“Data-data tersebut menggarisbawahi potensi besar ekosistem digital dalam mendorong demokratisasi ekonomi nasional di sektor UMKM. Selain memberi manfaat besar bagi pengguna, kehadiran OVO telah terbukti memiliki dampak yang besar bagi para merchant. Saat ini, OVO sudah memiliki lebih dari 1,3 juta merchant yang terhubung dengan standar koder QR Nasional (QRIS), di mana 95% lebih merupakan UMKM,” ucap Karaniya.

Ia menyebut survei CORE tersebut, memetakan dampak positif ekosistem digital terhadap inklusi keuangan pelaku UMKM, di mana 85% pelaku mulai mengenal layanan perbankan sejak menerima OVO, dan 68% memiliki akses lebih luas terhadap layanan keuangan.

Menurut Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak., C.A., era digital menumbuhkan dan memeratakan ekonomi Jawa dan non-Jawa. Saat ini kita dapat melihat bagaimana seorang Ibu Rumah Tangga tetap bisa mendapat penghasilan walau hanya di rumah berkat platform digital. Untuk itu, sumber daya manusia (SDM) menjadi sangat krusial agar masyarakat dan UKM Indonesia mendapatkan manfaat maksimal dari hadirnya berbagai perusahaan teknologi.

Leave a reply

Iconomics