
Ada Ancaman Resesi, Inilah yang Dilakukan Perusahaan Telko

Tangkapan layar, Ketua Umum Indonesia Fintech Society (IFSoc) Rudiantara
Iconomics - Resesi ekonomi global tengah marak diperbincangkan karena akan berdampak pada berbagai sektor, salah satunya sektor digitalisasi. Resesi diindikasikan dengan inflasi dan pertumbuhan gross domestic product (GDP) yang rendah atau stagnan.
Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia Ririek Adriansyah menjelaskan berbagai dampak ancaman resesi dalam sektor telekomunikasi. Dampak tersebut berupa pertumbuhan industri yang melambat karena penurunan konsumsi pelanggan, harga layanan data yang semakin rendah, dan biaya operasi yang terus meningkat.
Ririek mengingatkan harus tetap optimistis karena masih banyak peluang pertumbuhan-pertumbuhan di pasar Indonesia yang akan dapat menggerakkan pertumbuhan industri telekomunikasi.
Salah satu cara dalam menghadapi tantangan ancaman resesi global adalah perusahaan telekomunikasi juga melakukan konsolidasi dan akuisisi berbagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan layanan kepada pelanggan.
Tak hanya Ririek saja yang menyoroti terkait peluang sekaligus ancaman resesi, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam juga menyoroti hal serupa. Dalam mempertahankan keberlanjutan dan kesuksesan perusahaan ketika Resesi, Telkomsel melakukan berbagai cara yang berinovasi.
Inovasi Telkomsel tersebut berupa memperkuat bisnis Telkomsel sebagai media layanan telekomunikasi digital yang menghadirkan ragam paket internet dengan volume yang sesuai kebutuhan pelanggan. Telkomsel juga menghadirkan solusi dalam industri digital dengan membantu digitalisasi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan aplikasi 99% Usahaku.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Indonesia Fintech Society (IFSoc) Rudiantara berpendapat para pelaku bisnis telekomunikasi untuk lebih mengutamakan sektor digital pada ekosistem application. Pasalnya kebanyakan perusahaan telekomunikasi lebih mengedepankan bisnis di network saja. Padahal ekosistem digital terdapat tiga yaitu device, network, dan application.
“Peluang sangat besar untuk menumbuhkembangkan digital selama kita punya mindset digital itu teman-teman seluler, teman-teman telekomunikasi tidak hanya bisnis di network saja tapi sudah mulai berfikir ke aplikasi,” kata Rudiantara.