
East Ventures Beberkan Fokus Pendanaan dan Pengembangan Bisnis di Tahun 2025

East Ventures/Dok. EV
East Ventures menyampaikan bahwa pendapatan dari perusahaan-perusahaan tahap lanjutan (growth) meningkat sebesar 40% tahun ke tahun (YoY). Pertumbuhan tersebut hampir tiga kali lipat dari pertumbuhan rata-rata di kawasan Asia Tenggara.
Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan kekuatan investasi East Ventures, tetapi juga memposisikannya di atas tolok ukur kawasan Asia Tenggara saat dibandingkan dengan perusahaan dan pemodal ventura (perusahaan venture capital) lainnya.
Semua ini berkat pola pikir para founder yang mengutamakan sifat adaptabilitas, terutama di tengah tantangan ekonomi, ketidakstabilan pasar, dan lanskap yang tak terduga.
Sejalan dengan hal tersebut, 70% perusahaan dalam portofolio tahap lanjutan East Ventures juga telah mencapai profitabilitas, dan lebih dari 80% menunjukkan kenaikan dalam margin Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau EBITDA) selama tahun lalu, diantaranya Sociolla, ShopBack, The Parentinc, RPG Commerce, Praktis, Mighty Jaxx, Traveloka, Komunal, Fore Coffee, ISMAYA Group, IDN, Ruangguru, waresix, Inteluck, dan Xurya.
Hal ini sesuai dengan keyakinan East Ventures, dimana profitabilitas adalah tujuan utama, meskipun setiap startup memiliki pendekatan dan perjalanan yang berbeda untuk mencapainya.
East Ventures menyatakan beberapa startup dalam portofolio East Ventures juga berada dalam posisi yang baik untuk memastikan stabilitas keuangan yang berkelanjutan serta didukung oleh fundamental yang kuat.
East Ventures juga selalu siap mendukung para founders yang mampu menangani masalah nyata dengan solusi yang bermakna. Sebagai contoh pada tahun 2024, East Ventures berinvestasi di Runchise, Bythen, Copra dan beberapa startup lainnya.
Pihak East Ventures akan fokus pada sejumlah aspek pada tahun 2025. Pertama, startup berbasis AI. Pada tahun 2025, East Ventures memprediksi bahwa ekosistem startup AI akan benar-benar berkembang. Sekitar 25% bisnis akan mulai menggunakan Generative AI (GenAI) dan berencana untuk menerapkan agen AI. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 50% pada tahun 2027.
Kedua, inovasi kesehatan. Tahun lalu, East Ventures melanjutkan dukungannya terhadap Kementerian Kesehatan Indonesia melalui Health Innovation Sprint Accelerator (HISA) 2024, sebuah kompetisi teknologi kesehatan yang bertujuan untuk memperkuat founder dalam menghadapi tantangan kewirausahaan. East Ventures juga melakukan progres signifikan di sektor kesehatan Singapura, dengan aktif berkolaborasi dalam inisiatif pemerintah untuk mendorong kemajuan sektor kesehatan. Seperti misalnya, melalui kerjasama dengan National Health Innovation Centre Singapore (NHIC). Proyeksi East Ventures untuk tahun ini bagi industri kesehatan adalah akan semakin banyak perusahaan yang mengandalkan AI untuk meningkatkan perawatan pasien dan memperlancar sistem operasional.
Semakin banyak startup yang memanfaatkan AI untuk diagnosis real-time dan menciptakan rencana perawatan yang dipersonalisasi. Beberapa perusahaan portofolio kesehatan East Ventures, seperti MeshBio, Aevice Health, dan PathGen, juga telah menggunakan pendekatan ini.
Ketiga, teknologi iklim. Sektor ini tetap menjadi area fokus penting, terutama dalam mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dan penghitungan karbon.
Keempat, teknologi konsumen/consumer tech. Perkembangan e-commerce melalui pengalaman belanja yang dipersonalisasi dan otomatisasi layanan pelanggan melalui chatbot juga akan terus meningkat dalam teknologi konsumen. Permintaan akan solusi AI diperkirakan akan tumbuh seiring dengan investasi bisnis pada alat yang memperlancar operasional.
Dalam upaya untuk terus menjadi semakin baik di tahun yang baru, East Ventures berkomitmen untuk menerapkan strategi yang dapat membuat Asia Tenggara mampu memenuhi potensi ekonominya. East Ventures memiliki kepercayaan yang besar pada kawasan ini selama lebih dari satu dekade, dan akan terus bekerja keras serta fokus untuk membuktikan bahwa Asia Tenggara dapat dipercaya untuk terus maju.
Pihka East Ventures memercikkan optimisme untuk para founder agar percaya tahun 2025 akan lebih baik. Pada akhirnya, akses ke pendanaan akan lebih mudah ketika founder mampu memanfaatkan ekosistem yang kuat antara sektor publik dan swasta.
Leave a reply
