Inflasi Maret 2023 Mendekati 5%, Inilah Kontributor Terbesarnya

0
208
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada bulan Maret 2023 ini sebesar 4,97% year on year (yoy). Secara month to month, inflasi sebesar 0,18% pada Maret 2023.

Berdasarkan pada kelompok komoditas penyumbang terbesar untuk inflasi tahunan Maret 2023 dikontribusikan oleh bensin, beras, dan rokok kretek filter.

“Jika kita lihat berdasarkan komoditasnya, maka penyumbang terbesar untuk inflasi tahunan bulan Maret 2023 diantaranya adalah bensin dengan andil 1,09%, beras dengan andil sebesar 0,35%, dan rokok kretek filter andil sebesar 0,21%,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam rilis berita resmi statistik pada Senin (03/04/2023).

Adapun berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar adalah transportasi yakni 1,64%, disusul dengan makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,57%, dan perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,54%.

Inflasi bulanan di bulan Maret 2023 ini lebih tinggi yakni 0,18% dibanding bulan Februari 2023 yakni sebesar 0,16%.

“Menurut kelompok pengeluaran, penyumbang inflasi bulanan terbesar pada Maret 2023 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau,” jelas Pudji.

Baca Juga :   Ekspor CPO Indonesia Februari 2024 Menurun Drastis; Eropa, China dan India Jadi Penyebab

Pudji menyampaikan bahwa komoditas penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah angkutan udara, bensin, beras, cabe rawit, dan rokok kretek filter. Kemudian, berdasarkan kelompok inflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,09%, dan transportasi sebesar 0,07%.

Menurut sebaran wilayah dengan inflasi tertinggi bulanan yakni di pulau Sumatera dengan inflasi tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 0,70%, pulau Kalimantan tertinggi di Kota Tanjung sebesar 0,93%, di pulau Maluku Papua sebesar 0,92%. Adapun pulau Jawa tertinggi di Sumenep sebesar 0,067%, pulau Bali Nusra tertinggi di kota Kupang sebesar 1,30%, dan di pulau Sulawesi tertinggi di kota Parepare dan Luwuk sebesar 0,88%.

Berdasarkan persebaran wilayah, inflasi tahunan kota wilayah dengan inflasi tertinggi yakni pulau Sumatera di Tanjung Pandan sebesar 6,71%, pulau Kalimantan di Kotabaru sebesar 7,40%, di pulau Maluku Papua di kota Tuai sebesar 7,49%. Di pulau Bali Nusra adalah kota Kupang sebesar 6,84%, pulau Sulawesi tertinggi di kota Kotamobagu sebesar 6,95% dan pulau Jawa di Jember sebesar 6,48%.

Baca Juga :   IFG Progress: Belanja Kesehatan Berpotensi Dorong Sektor Rumah Tangga ke Dalam Kemiskinan

“Inflasi tahunan pada Maret 2023 sebesar 4,97% dominan disumbang oleh komponen harga diatur pemerintah. Komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,94% dan inflasi ini lebih rendah dibanding Februari 2023 yang sebesar 3,09%,” lanjut Pudji.

Pada komponen inti memberikan andil sebesar 1,92%, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 11,56% lebih rendah dibandingkan Februari 2023 yang sebesar 12,24% dengan memberikan andil terbesar 2,05%. Sedangkan komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 5,83% lebih rendah dibandingkan Februari 2023 sebesar 7,62% dan memberikan andil sebesar 1%.

Lebih lanjut, Pudji menyampaikan bahwa inflasi pada bulan Maret 2023 yang bertepatan dengan awal Ramadan ini relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, hal yang perlu diwaspadai adalah beberapa komoditas yang memberikan andil terbesar ini mengalami kenaikan harga.

“Kita perlu mewaspadai terhadap kenaikan harga beberapa komoditas yang mungkin terdampak karena adanya tingginya permiataan menjelang hari raya Idul Fitri yaitu seperti tarif angkatan udara, daging sapi, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, dan lain-lain,” ungkapnya.

Leave a reply

Iconomics