Pompa Perekonomian Nasional, Jokowi akan Beri Insentif untuk Sektor Properti

0
148
Reporter: Arif Hatta

Pemerintah sedang mempersiapkan kebijakan untuk memompa perekonomian nasional di tengah pengaruh perekonomian global yang tidak baik-baik saja. Presiden Joko Widodo menyampaikan akan memberikan stimulant untuk sektor properti.

“Pada hari ini kita juga akan rapat untuk men-trigger ekonomi, akan memberikan insentif. Belum kita putuskan masih rapat pada sore hari ini,” kata Presiden Jokowi saat membuka BNI Investor Summit 2023 di Jakarta.

Ia menerangkan bahwa pemerintah akan memberikan insentif kepada dunia properti dan perumahan untuk menjaga momentum perumahan. Ia mengatakan akan segera memutuskan PPN akan ditanggung oleh pemerintah (PPN Ditanggung Pemerintah/PPN DTP).

“Dan untuk perumahan yang MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), masyarakat ekonomi bawah, akan diberikan uang adminsitratif yang Rp4 juta itu ditanggung oleh pemerintah. Sehingga akan men-trigger ekonomi kita,” papar Presiden Jokowi.

Di depan para pebisnis yang hadir dalam Investor Summit tersebut, Presiden membeberkan tantangan ekonomi yang sedang dan akan dihadapi Indonesia mendatang.

Soal pangan, Jokowi menyebut produksi beras turun hampir di semua negara. Sebanyak 22 negara menghentikan ekspor berasnya.

Baca Juga :   Wabah Corona Disebut Momentum, Kartu Prakerja Akan Diluncurkan Akhir Pekan Ini

Soal capital outflow, Presiden mengatakan kebijakan kenaikan suku bunga yang tinggi dan dalam waktu yang lama oleh Amerika Serikat semakin merumitkan negara-negara berkembang, capital outflow, dana yang lari balik ke AS dan merumitkan negara-negara berkembang.

Soal perang, belum tuntas pertempuran Ukraina dengan Rusia, muncul serangan Israel ke Palestina. . “Semakin mengkahawatirkan semua negara ini, karena larinya bukan hanya perangnya di Israel-Palestina, tapi kalau meluas ke Libanon, Syiria, Iran, akan semakin merumitkan masalah ekonomi semua negara, karena harga minyak pasti akan naik,” kata Jokowi.

Di tengah tantangan tersebut, Jokowi menyampaikan Indonesia masih tumbuh di atas 5%. Ia juga melihat pertumbuhan kredit masih tumbuh baik, pada kisaran 8,69%.

Meski ada progres-progres yang disampaikan tersebut, Jokowi tetap mengajak semua pihak agar tetap memperhatikan dan mengamati dinamika tersebut.

Leave a reply

Iconomics