BNC Cetak Laba Rp 159,94 M di Kuartal I/2025, Tertinggi Sejak Bertranformasi Jadi Bank Digital

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) membukukan laba senilai Rp 159,94 miliar pada Kuartal I/2025 dan menjadi tertinggi sejak perusahaan bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital. Juga mencatat penurunan rasio kredit bermasalah (NPL gross) menjadi 3,18% pada 3 bulan pertama tahun 2025 atau turun 0,76% dari 3,94% pada periode yang sama tahun 2024.

Direktur Utama BNC Eri Budiono menjelaskan, pihaknya mampu menjaga rasio kredit macet (NPL) di level 0,36%, peningkatan rasio kecukupan modal (CAR) 35,81%, penurunan rasio efisiensi beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 82,56% dari sebelumnya 98,83% pada Kuartal I/2024. Juga mampu mencetak rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) sebesar 29,10%. di periode yang sama.

Dengan kata lain, kata Eri, pihaknya mampu melakukan efisiensi pengeluaran biaya dari sebelumnya CIR sebesar 31,82% pada periode yang sama tahun lalu. Dari sisi return of equity (ROE), BNC membukukan pertumbuhan sebesar 18,51%, dengan return on assets 3,61% di akhir Kuartal I/2025.

“Kami percaya bahwa BNC berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh dan memberikan hasil yang lebih baik ke depannya. Ini merupakan hasil dari komitmen kami untuk terus berinovasi, menjaga kualitas aset secara berkelanjutan, serta meningkatkan efisiensi secara terukur,” kata Eri dalam keterangan resminya pada Rabu (30/4).

Menjalani sisa tahun ini, kata Eri, pihaknya memilih untuk berhati-hati dalam menjaga pertumbuhan aset dalam rangka menghadapi tantangan kondisi ekonomi yang dinilai masih belum stabil. BNC akan mewujudkan upaya itu melalui inovasi, peningkatan fitur digital, penguatan jaringan layanan, pemerataan inklusi keuangan, dan berkolaborasi dengan berbagai mitra.

“Dengan semangat untuk selalu ‘neo’, segar, dan adaptif, kami berkomitmen menjadikan BNC sebagai bank berbasis digital yang menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia,” ujar Eri.