
Masa Sulit, Begini Strategi AP I untuk Reborn dan Survival

Dirut Angkasa Pura I Faik Fahmi/Antara
PT Angkasa Pura I (Persero) resmi mengoperasikan satu pesawat freighter berjenis ATR 72-500 F yang akan melayani operasi pengangkutan barang secara khusus. Pengoperasian penerbangan tersebut merupakan hasil kerja sama antara AP I dan PT Pelita Air Service.
Pelaksanaan pengoperasian pesawat ini merupakan bagian dari kontrak yang sudah ditandatangani Angkasa Pura I dengan Pelita Air pada Januari 2020 lalu. Berdasarkan poin kerja sama yang disepakati, Angkasa Pura I akan menyewa sebanyak dua armada terbang milik Pelita Air. Satu armada sisanya dengan jenis yang sama akan dioperasikan mulai Juli nanti.
“Pada 3 Juni kemarin, kita telah menerima surat terima antara Pelita Air Service dengan Angkasa Pura Logistics (anak usaha AP I), untuk pesawat pertama yang sudah ready untuk operasi dan pesawat kedua diharapkan bisa dioperasikan di Juli nanti. Realisasi atas kerja sama ini didahulukan semangat sinergi BUMN karena tanpa sinergi ini mungkin tidak secepat ini,” kata Direktur Utama AP Logistics Danny P. Thaharsyah saat telekonferensi secara virtual, Kamis (4/6).
Pesawat ATR 72-500 F, kata Danny, memiliki kapasitas angkut kargo seberat 8 ton. Armada berbadan ramping tersebut akan diandalkan untuk menjangkau daerah-daerah dengan medan yang sulit dan bandara-bandara kecil dengan panjang landasan sekitar 1.500 meter.
Pengoperasian pesawat tersebut akan bergabung dengan armada pesawat yang telah dioperasikan perseroan sejak Maret 2020 yakni pesawat Boeing 737 yang disewa dari MyIndo Airliness dengan frekuensi penerbangan 4 kali seminggu.
Danny menambahkan, pesawat freight kargo ini akan terbang dengan frekuensi penerbangan sebanyak 5 kali dalam sepekan. Tiga frekuensi akan dioperasikan untuk rute Jakarta-Banjarmasin-Surabaya-Banjarmasin-Jakarta dan 2 lainnya untuk rute Jakarta-Batam-Jakarta.
Sementara itu, pesawat yang akan datang pada Juli nanti akan difokuskan ke daerah timur, khususnya untuk rute Jakarta – Ujung Pandang – Jakarta. Denny berharap upaya perseroan ini dapat meningkatkan konektivitas layanan kargo yang terhambat akibat Covid-19 serta berkontribusi terhadap pembangunan dan pemulihan ekonomi nasional.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menyebut kerja sama ini adalah bagian dari strategi reborn dan survival perseroan yang membutuhkan terobosan baru untuk mempertahankan bisnis di saat traffic penumpang sedang melemah secara signifikan.
“Apa yang dilakukan AP Logistics adalah bagian dari inisiatif yang diharapkan induk perusahaan, bagian dari program survival strategi dan reborn strategi. Karena dengan adanya portofolio pengembangan bisnis kargo terutama menggunakan freighter, saya kira ini akan memberikan dampak cukup signifikan,” kata Fahmi.
Selain itu, Fahmi berharap penambahan armada khusus logistik dapat menjawab masalah pengiriman barang yang saat ini bergantung pada angkutan penumpang. Dengan penerbangan kargo yang baru, pendapatan dari sisi logistik perusahaan sampai akhir tahun diproyeksikan naik sampai 80%.
Sementara itu, pelaksana tugas Direktur Utama Pelita Air meyakini pihaknya mampu mendukung AP I dalam meningkatkan konektivitas di Indonesia melalui armada yang dimilikinya.
Walau ini merupakan pertama kalinya pesawat mereka digunakan khusus untuk keperluan kargo umum, namun meyakini bahwa timnya telah berpengalaman dalam membawa kargo lebih menantang yakni mengangkut kargo BBM melewati pegunungan ke wilayah Papua dengan pesawat bermesin tunggal. Adapun pihaknya telah mengoperasikan pengangkutan BBM melalui jalur tersebut berjalan 3 tahun.
Leave a reply
