
North Sumatera Hydro Energi: Konservasi dan Budidaya Ikan Jurung Bernilai Ekonomi Tinggi

Ilustrasi PLTA Batang Toru/Dok. NSHE
PT North Sumatera Hydro Energi (NSHE) memiliki komitmen untuk melestarikan habitat satwa air serta ekosistem di wilayah operasi PLTA di Batang Toru, Sumatra Utara. Sekaligus menjaga ketahanan ekonomi masyarakat sekitar. Salah satu yang dilakukan adalah budidaya ikan Jurung atau ikan Batak.
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Prof. Sulistiono mengatakan ikan Jurung atau di Sumatra Utara banyak disebut sebagai ikan Batak mempunyai prospek besar untuk menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat di Batang Toru.
“Ikan Jurung memiliki harga jual yang sangat tinggi di dalam dan luar negeri. Contoh, di Malaysia mencapai Rp750 ribu per Kg, sedangkan di Hong Kong bisa mencapai US$262,” kata Sulistiono dalam siaran pers.
Prospek pasar di Sumatra juga tinggi yaitu jika ingin makan siang dengan lauk ikan Jurung maka harus order terlebih dahulu. “Jadi peminatnya tinggi,” kata Prof. Sulistiono.
Menurutnya, sejak 4 dekade terakhir beberapa negara telah melakukan penelitian tentang ikan Jurung yang spesiesnya ada juga di Malaysia, Thailand, dan Asia Selatan. Hasilnya, ikan Jurung dapat dibudidayakan. Contohnya, di Jambi, Bogor, Purwokerto sudah dibangun hatchery. Ia mengungkapkan di Jambi ada rekreasi ikan di sungai jernih yang banyak ikan Jurungnya, sehingga masyarakat yang berkunjung dapat memberikan pakan ke ikan di sungai.
“Kami telah melakukan berbagai upaya untuk konservasi termasuk satwa air di lingkungan proyek. Salah satu satwa yang diupayakan konservasi dan juga budidaya adalah ikan jurung yang hidup di sungai Batangtoru,” kata Staf Ahli Biodiversity PT. North Sumatera Hydro Energi (NSHE) Dr. Agus Djoko Ismanto.
Menurut Agus Djoko, PLTA Batang Toru telah meminta bantuan Prof. Sulistiono dan kawan-kawan untuk kajian species migratory. Dari penelitian tersebut menunjukkan ikan Jurung di Batang Toru bisa dilakukan konservasi dan budidaya. Upaya konservasi salah satunya dengan perlindungan sungai dan anak sungai karena ikan Jurung memijah di anak sungai.
Selain itu, PLTA Batang Toru membangun hatchery di Padang Sidempuan untuk budidaya. “Desain kami dibantu Balai Penelitian Budidaya Ikan Air Tawar. Kapasitas hatchery sekali pemijahan mampu menghasilkan sedikitnya 50 ribu anak ikan (larva ikan). Nanti sebagian ikan tersebut juga akan dilepas kembali ke Sungai Batang Toru sebagai upaya restocking untuk konservasi,” kata Agus.
Leave a reply
