PLN: Program Electrifying Agriculture Tingkatkan Kesejahteraan Petani

0
57

Program electrifying agriculture (EA) Perusahaan Listrik Negara (PLN) dapat meningkatkan pendapatan para petani dan pengusaha padi. Kali ini program ini mendapatkan sambutan positif di wilayah Pabayuran, Cikarang, Jawa Barat.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan PLN hadir melalui program EA yang telah diinisiasi sejak tahun 2020 untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Teknologi pertanian berbasis listrik, kata Darmawan, mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.

“EA merupakan terobosan dari PLN dalam memanfaatkan energi listrik di bidang agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional para petani. Lewat program ini PLN mampu mendukung Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Darmawan dalam keterangan resminya.

Sepanjang tahun 2023 program ini telah menyerap energi listrik sebesar 26,05 giga watt hour (GWh) dengan jumlah pelanggan mencapai 6.190 pelanggan. Untuk di wilayah Cikarang sendiri, program EA telah menyerap energi listrik sebesar 7,98 GWh dengan jumlah pelanggan sebanyak 170 pelanggan.

Baca Juga :   Singgung Soal Pangan, Menko Airlangga Ungkap Upaya Revitalisasi dan Restrukturisasi Penggilingan Padi

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Susiana Mutia menjelaskan, program EA ini diperuntukkan untuk mendukung para petani dan pengusaha bidang agrikultur di Jawa Barat, khususnya Cikarang. Melalui moderenisasi pertanian, diharapkan dapat mempercepat  dan meningkatkan hasil pertanian serta menekan biaya operasional.

“Melalui program electrifying agriculture PLN berupaya mendorong moderenisasi pertanian sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan efisiensi biaya operasional petani. Program ini juga mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan dapat menggerakkan perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Susiana.

Salah satu pelaku usaha penggilingan padi di wilayah Pabayuran, Barudin bercerita tentang program EA yang dihadirkan PLN melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikarang. Menurutnya, peralihan mesin penggilingan padi berbahan bakar solar ke listrik mampu menekan biaya operasional dan meningkatkan kapasitas produksi beras di pabriknya.

Percepatan penyambungan listrik untuk usaha tersebut mempercepat pemanfaatan mesin listrik untuk penggilingan padi. Perkiraan pengehematan yang akan didapatkan adalah sekitar Rp10 juta setiap bulannya dan diharapkan dapat menaikkan kapasitas produksi dari 3 ton menjadi 8 ton produksi penggilingan padi per harinya.

Leave a reply

Iconomics