
Sun Life Indonesia Perangi Diabetes Berbasis Komunitas

CEO Sun Life Indonesia Elin Waty (Kiri no 2) didampingi CMO Sun Life Indonesia Shierly Ge (Kiri no 1) umumkan Sun Life Resolution Run 2020/Sun Life
PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) menggelar Sun Life Resolution Run 2020 sebagai langkah untuk menanggulangi diabetes. Acara tersebut diadakan 12 Januari 2020, bertempat di ICE BSD, Tangerang Selatan dengan melibatkan lebih dari 2.500 peserta serta berbagai komunitas. Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye kesehatan #LiveHealthierLives, sekaligus ambil bagian sebagai motor penggerak dalam meyebarkan semangat hidup sehat dan melawan diabetes, #TeamUpAgainstDiabetes.
Laporan terkait diabetes di Asia yang dirilis Sun Life Financial Asia pada awal tahun 2019 berjudul Diabetes in Asia: Empowering communities to lead healthier live, jugamemberikan rekomendasi berupa pendekatan terkordinasi berbasis komunitas sebagai upaya bersama yang perlu dilakukan untuk membiasakan pola hidup sehat dan melawan diabetes. Menurut pendiri komunitas Sobat Diabet dr. Rudy Kurniawan, jumlah diabetesi terus mengalami peningkatan, dan pola serta karakteristik penderitanya pun kini telah berubah. Apabila dulu diabetes identik dengan penyakit orang tua, kini diabetes semakin sering ditemui pada orang dengan usia lebih muda. Secara global, data WHO menunjukkan jumlah penyandang diabetes pada usia di atas 18 tahun terus meningkat dari 4,7% menjadi 8,5%. Sementara itu merujuk kepada data riset kesehatan dasar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, secara nasional prevalensi diabetes pada usia di atas 15 tahun berada di angka 10,9% pada tahun 2018.
“Mempersiapkan komunitas yang peduli terhadap hidup sehat seperti pola makan seimbang dan aktif bergerak, menjadi langkah penting untuk menjaga kualitas kesehatan serta mencegah penyebaran berbagai penyakit tidak menular, salah satunya diabetes,” kataPresiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia Elin Waty dalam siaran pers.
Menurut Sosiolog dari Universitas Indonesia Roby Muhamad PH.D, dalam pengambilan keputusan termasuk penerapan pola hidup sehat, individu dipengaruhi kuat oleh microenvironmentdi mana ia berada dan dengan siapa ia bergaul, seperti keluarga, sekolah, tempat kerja dan tempat tinggal. Karakter yang terbentuk pada microenvironment ini dipengaruhi pula oleh macroenvironment berupa sistem edukasi, kebijakan pemerintah, perkembangan industri, teknologi, dan lain-lain.
Oleh karena itu, komitmen yang dilakukan bersama melalui komunitas, menjadi cara efektif dalam proses menanamkan kebiasaan gaya hidup sehat. Perlu juga langkah penyebaran pengaruh dengan membidik secara spesifik banyak komunitas dengan segmen yang berbeda-beda, misal komunitas berdasarkan tempat tinggal, tempat kerja, hobi, profesi dan lain-lain. Sehingga penyebaran pemahaman dan kebiasaan hidup sehat dapat meluas hingga membentuk masyarakat yang lebih sehat.
“Melibatkan komunitas dalam menyebarkan virus hidup sehat dan semangat melawan diabetes menjadi langkah penting yang kami percaya bukan hanya akan berimplikasi pada meningkatknya kualitas hidup masyarakat, tapi juga membantu membangun generasi produktif yang sehat, sehingga dapat berperan positif dalam proses pembangunan bangsa”, tutup Elin.
Leave a reply
