Per Februari 2020 Utang Luar Negeri Indonesia Sebesar US$ 407,53 Miliar, Milik Swasta Naik
Ilustrasi uang/Antara
Jumlah utang luar negeri Indonesia terus menggunung. Pada Februari 2020 lalu, utang luar negeri naik 5,39% bila dibandingkan Februari 2019, tetapi turun 0,89% bila dibandingkan posisi Januari 2020.
Ada pun jumlah utang luar negeri pada Februari 2020 adalah sebesar US$ 407,53 miliar. Pada Januari 2020 jumlahnya lebih besar yaitu US$ 411,18 miliar. Sedangkan pada Februari 2019 lalu jumlahnya sebesar US$ 386,69 miliar.
Utang luar negeri ini terdiri atas utang luar negeri pemerintah dan bank sentral (BI) serta utang luar negeri pihak swasta.
Pada Februari lalu, jumlah utang luar negeri pemerintah sebesar US$ 200,61 miliar, turun 2,11% bila dibandingkan Januari 2020 yang sebesar US$ 204,95 miliar. Tetapi secara year on year, naik 5,12% dibandingkan posisi pada Februari tahun lalu yang sebesar US$ 190,84 miliar.
Sedangkan utang luar negeri bank sentral (BI) mengalami penurunan baik secara bulanan maupun secara tahunan. Pada Februari lalu, jumlah utang luar negeri BI sebesar US$ 2,72 miliar, turun 3,62% dibandingkan Januari 2020 yang sebesar US$ 2,82 miliar. Secara tahunan (year on year) turun 8,89% dari US$ 2,98 miliar pada Februari 2019.
Selanjutnya, utang luar negeri milik sektor swasta tercatat naik baik secara bulanan maupun tahunan. Pada Februari lalu jumlah utang luar negeri sektor swasta sebesar US$ 204,2 miliar, naik 0,39% dibandingkan Januari 2020 yang sebesar US$ 203,41 miliar. Sedangkan secara tahunan naik 5,87% dari US$ 192,87 pada Februari tahun 2019 lalu.
Meski tren utang luar negeri ini naik, tetapi rasionya masih berada di bawah batas maksimal 60% terhadap PDB. Per akhir 2019, rasio utang luar negeri terhadap PDB sebesar 36,13%.
