
Indonesia-Singapura Perkuat Kerjasama Lewat 3 Jembatan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok. Ekon
Pemerintah Indonesia dan Singapura membahas 3 jembatan untuk memperkuat kerjasama bilateral. Ketiga jembatan dimaksud adalah jembatan digital, jembatan infrastruktur dan jembatan travel bubble.
Dalam pertemuan bilateral yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Deputi Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo, Menko Airlangga mengapresiasi komitmen investasi Singapura ke Indonesia. Pada tahun lalu, investasi Singapura mencapai US$9,8 Miliar, meningkat 34% jika dibandingkan besaran investasi Singapura pada tahun 2019.
Jembatan digital Indonesia dan Singapura diharapkan dapat terwujud dengan keberadaan Batam sebagai pusat pengembangan data center dan pusat pengembangan industri digital di Indonesia. Sebagaimana diketahui, pada tanggal 2 Maret 2021 yang lalu telah diresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Batam.
”KEK Nongsa Digital Park ini diharapkan dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20–30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional,” kata Menko Airlangga.
Jembatan infrastruktur akan dimulai dengan pembangunan jembatan Batam–Bintan atau jembatan Babin sepanjang 6,4 km pada tahun 2022. Nantinya, jembatan Batam–Bintan ini akan memiliki row jalan 100 meter dan dibagi dalam tiga trase, yaitu trase Pulau Batam, trase Pulau Tanjungsauh dan trase Pulau Bintan.
Keberadaan jembatan ini akan memudahkan pelaku usaha di Bintan untuk mengirimkan produk pertaniannya ke Batam untuk selanjutnya di ekspor ke Singapura atau ke negara lain. Pembangunan jembatan Batam–Bintan ini diharapkan akan meningkatkan konektivitas dari Bintan dan Batam ke Singapura dan sebaliknya.
Kerjasama juga akan dilakukan untuk membantu sektor pariwisata melalui Jembatan Travel Bubble. Seperti yang kita ketahui bersama, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak Pandemi Covid-19. Bintan merupakan salah satu tujuan destinasi pariwisata Singapura di Indonesia. Terkait hal ini, Indonesia dan Singapura sepakat untuk membentuk tim membahas kemungkinan dilakukannya travel bubble antara Singapura dan Indonesia di mulai dengan disepakatinya travel arrangement antara Singapura dengan kawasan Batam–Bintan–Karimun (BBK). Dengan adanya travel arrangement ini, para pebisnis dan turis dimungkinkan untuk bepergian secara bebas dari kawasan BBK-Singapura dan sebaliknya, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Selain pembahasan “tiga jembatan”, pertemuan tersebut juga membahas sejumlah isu strategis lain, diantaranya upaya penanganan dan pengendalian Covid-19 dimasing-masing negara, serta kemungkinan kerjasama riset dalam hal pengembangan vaksin terutama untuk mengantisipasi kemungkinan mutasi virus Covid-19. Kedua, kerjasama kolaboratif dalam menarik investor di industri hilir sektor pertambangan di antaranya, alumunium, tembaga dan emas.
Leave a reply
