Mau Kencan Online? Pahami Risikonya Dulu

0
371

Kencan online semakin diminati pada masa pandemi Covid-19. Namun, para pengguna aplikasi kencan online tetap harus berhati-hati karena ada risiko yang mengintai.

Menurut informasi yang dirilis Kaspersky dalam siaran pers tertulis, Tinder mencapai rekor 3 miliar swipe dalam satu hari pada Maret 2020, sementara OkCupid mengalami 700% peningkatan pada periode Maret hingga Mei di tahun yang sama.

Kaspersky menganalisis sembilan aplikasi kencan populer dan berperingkat tinggi dengan basis pengguna global yakni Tinder, Bumble, OkCupid, Mamba, Pure, Feeld, Her, Happn, dan Badoo. Kaspersky melihat aplikasi kencan kini jauh lebih aman dari sudut pandang teknis jika dibanding tahun 2017, namun risiko privasi utama tetap ada.

Pada tahun 2017, empat aplikasi yang dipelajari memungkinkan untuk melakukan pencegatan data yang dikirim dari aplikasi, dan banyak yang menggunakan protokol HTTP tidak terenkripsi. Namun, pada tahun 2021, situasinya telah membaik secara signifikan. Tidak ada aplikasi yang diteliti menggunakan HTTP, maupun yang melakukan pengiriman data jika protokolnya tidak aman.

Namun, masalah privasi yang signifikan tetap ada dalam aplikasi kencan. Menurut Kaspersky, sebagian besar aplikasi kencan memungkinkan pengguna untuk mendaftarkan akun mereka ke salah satu situs jejaring sosial mereka (Instagram, Facebook, Spotify, dll.). Jika pengguna memilih untuk melakukan ini, maka profil mereka secara otomatis diisi dengan informasi dari situs jejaring sosial tersebut, seperti foto dan informasi biodata. Pengguna juga diundang untuk berbagi informasi seperti tempat kerja atau universitas mereka. Semua data yang disebutkan di atas memudahkan untuk menemukan akun media sosial para pengguna aplikasi kencan.

Selain itu, aplikasi seperti Happn, Her, Bumble, dan Tinder mewajibkan pengguna untuk membagikan lokasi mereka. Beberapa aplikasi, seperti Mamba juga membagikan rincian jarak paling terdekat match potensial dengan pengguna. Happn memiliki fungsi tambahan yang memungkinkan pengguna untuk melihat berapa kali dan di lokasi mana yang memungkinkan mereka bertemu dengan match potensialnya.

Akses menuju data seperti lokasi pengguna, tempat kerja, nama, informasi kontak, dll membuat mereka rentan terhadap cyberstalking atau bahkan penguntitan fisik, serta doxing (di mana informasi yang sebelumnya bersifat pribadi dipublikasikan untuk merusak reputasi atau membahayakan korban). Terlebih lagi, Mamba menjadi satu-satunya aplikasi yang memungkinkan pengguna mengaburkan foto mereka secara gratis, dan Pure adalah satu-satunya yang melarang pengguna mengambil tangkapan layar obrolan. Ini memungkinkan pengguna untuk membagikan obrolan dan foto mereka tanpa izin mereka, berpotensi untuk tujuan pemerasan atau doxing.

Namun, banyak aplikasi telah menambahkan versi berbayar, dan ini mencakup pilihan tambahan yang dapat meningkatkan keamanan pengguna. Misalnya, dalam versi berbayar Tindr dan Bumble, pengguna dapat secara manual memilih lokasi mereka ke wilayah tertentu. Karena dibandingkan dengan penggunaan jarak terdekat, pemilihan lokasi berdasarkan wilayah akan jauh lebih sulit untuk menggambarkan lokasi tepat pengguna. Dan beberapa versi aplikasi berbayar, seperti Happn, menawarkan “mode penyamaran” kepada pengguna, di mana pengguna dapat menyembunyikan profil mereka dari orang yang tidak dikenal dan para calon match.

“Membangun keseimbangan antara merangkul kehadiran digital dan menjaga privasi online akan selalu menjadi tantangan, dan peralihan menuju kencan online menciptakan area lain di mana pengguna harus menentukan cara terbaik bagi mereka untuk menjalin koneksi sekaligus melindungi keamanan. Untungnya, fakta yang kami lihat beberapa tahun terakhir menunjukkan aplikasi kencan bergerak ke arah yang lebih baik dan memungkinkan pengguna terhubung dengan lebih aman. Mereka terus berupaya untuk menjaga keamanan data, dan, dalam versi berbayar dari banyak aplikasi, pengguna dapat melakukan hal-hal seperti menentukan lokasi secara manual atau mengaburkan foto mereka. Mudah-mudahan di masa depan, opsi ini akan tersedia di semua aplikasi secara gratis. Hal terbaik yang dapat dilakukan pengguna untuk tetap aman adalah berhati-hati dengan data yang mereka bagikan seputar diri sendiri, baik di profil kencan maupun dalam percakapan,” kata Tatyana Shishkova, pakar keamanan di Kaspersky yang dikutip dari siaran pers tertulis.

Terkait masa depan aplikasi kencan, Kaspersky memiliki beberapa prediksi dan harapan terutama seputar keamanannya, seperti penggunaan artificial intelligence (AI) dalam melindungi pengguna dari penipuan dan pembuatan akun terverifikasi.

Untuk tetap aman saat menggunakan aplikasi kencan, pakar Kaspersky merekomendasikan beberapa hal. Antara lain jangan terlalu banyak membagikan informasi pribadi (nama belakang, pekerjaan, foto dengan teman, pandangan politik, dll) di profil. Jangan pula menghubungkan akun media sosial lain ke profil. Selain itu, bila memungkinkan pilih lokasi pengguna secara manual. Kaspersky juga menyarakan untuk menggunakan messenger bawaan di aplikasi kencan. Pindahlah ke messenger lain hanya ketika pasangan yang ditemui bisa dipercaya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics