Wakil Ketua Komisi X Ini Optimistis Indonesia Akan Terbebas dari Sanksi WADA

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) dinilai memiliki upaya sungguh-sungguh dalam merespons sanksi yang diberikan Badan Antidoping Dunia atau WADA. Karena respons tersebut, maka ada rasa optimistis Kemenpora dan LADI dapat menyelesaikan masalah sanksi dari WADA.

“Karena saya lihat selain surat yang pertama kemudian ada surat tanggal 16 Oktober (2021) mencoba mendeskripsikan dan mengirimkan hasil-hasil dari tes PON, pokoknya ada kelihatan upaya kesungguhan, termasuk dengan membentuk task force,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen beberapa waktu lalu.

Hetifah mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, Kemenpora akan bertemu dengan pengurus LADI dalam waktu dekat. Pertemuan itu untuk membicarakan persoalan sanksi yang dijatuhkan oleh WADA  dan soal sampel antidoping atlet Indonesia.

“Karena akan ada rapat dengan WADA dalam waktu dekat, dan besok akan ada rapat persiapan dari Kemenpora yang melibatkan pengurus LADI, dan stakeholders lainnya,” ujar Hetifah.

Hetifah juga menyoroti bahwa pihak yang berwenang untuk memperkuat LADI sebagai lembaga antidoping. Apalagi WADA memberikan penugasan kepada The Japan Anti-Doping Agency (JADA) sebagai kurator terhadap LADI.

“Jadi mungkin ini di satu sisi harga diri bangsa gimana, kok LADI tidak bisa memperbaiki diri sendiri atau pemerintah tidak menginvestigasi dan memperkuat sendiri,” ujar Hetifah.

Karena itu, kata Hetifah, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk sebisa mungkin memaksimalkan kesempatan yang ada. Dengan demikian, masalah tersebut dapat segera terselesaikan dan harapannya Indonesia akan terbebas dari sanksi WADA.

“Jadi saya sih ada optimistis kalau misalnya di awal-awal November (2021) ini sudah ada dampingan itu, dan kemudian juga diperjelas bahwa apa-apa yang harus dilakukan lagi, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat sanksi itu akan dicabut,” katanya.