Rumah.com: Indeks Harga Properti Kuartal III Naik

0
731

Country Manager Rumah.com Marine Novita/Propertyguru

Rumah.com merilis Rumah.com Indonesia Property Market Index Q3 2022 yang mengambil data tren properti dari sepanjang kuartal sebelumnya. Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan bahwa menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q3 2022, indeks harga properti nasional pada kuartal kedua 2022 bergerak naik secara kuartalan sebesar 3,2% dan sebesar 5,7% secara tahunan. Tren indeks harga properti ini didorong oleh kenaikan harga rumah tapak sebesar 3,9% pada kuartal kedua 2022.

Sementara itu, indeks suplai properti nasional pada kuartal kedua 2022 juga naik tipis sebesar 1,3% secara kuartalan dan naik 8% secara tahunan. Sedangkan dari sisi konsumen, indeks permintaan untuk properti hunian pada kuartal kedua tahun ini menunjukkan kenaikan sebesar 2,3% secara kuartalan.

“Naiknya permintaan nampak jelas pada sektor apartemen. Namun, kenaikan permintaan terhadap apartemen sendiri belum memengaruhi tren permintaan properti hunian secara keseluruhan karena 93% diantaranya merupakan permintaan terhadap rumah tapak,” kata Marine dalam keterangan resmi.

Kenaikan indeks properti pada kuartal kedua 2022 menjadi indikasi meningkatnya optimisme pelaku pasar properti, khususnya dari sisi penyedia suplai. Di tengah kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok dan bahan bakar non-subsidi, para penyedia suplai masih optimistis untuk menambah suplai dan melakukan penyesuaian harga.

Baca Juga :   Turunnya BI7DDR Hingga DP Rumah Nol Persen, Saatnya Beli Rumah?

Keyakinan bahwa pasar properti berangsur normal didukung data pencarian properti di Rumah.com dimana minat konsumen terhadap properti kelas menengah ke atas terus meningkat. Pada kuartal kedua tahun ini, pencarian terhadap properti dengan harga di atas Rp1 miliar mendominasi dengan persentase sebesar 55%.

Marine menuturkan bahwa tingginya minat konsumen terhadap properti kelas menengah perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan Pemerintah sehingga memungkinkan lebih banyak kelas menengah untuk bisa memiliki hunian. Hal ini mengingat konsumen kelas menengah tersebut adalah mereka yang tidak terjangkau fasilitas subsidi namun penghasilannya masih pas-pasan untuk mencicil rumah non-subsidi.

“Sebagai contoh, penghasilan kelas menengah di Jabodetabek berada pada rentang Rp7-15 juta. Dengan penghasilan tersebut, berdasarkan Kalkulator Keterjangkauan Rumah.com, idealnya mereka mencicil rumah dengan harga Rp 500 jutaan. Namun, data Rumah.com menunjukkan bahwa harga properti di kawasan Jabodetabek untuk tipe 36/72 berada pada kisaran Rp600 jutaan, sehingga di atas kemampuan ideal mereka,” ujar Marine.

Sementara itu Bank Indonesia masih terus mempertahankan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) di angka 3,5% di tengah inflasi dan kondisi ekonomi global. Sedangkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) juga bertahan di 7,9% dan suku bunga kredit pemilikan apartemen (KPA) terjaga pada 7,8%.

Baca Juga :   Perumnas Poles Hunian di Samesta Sentraland Cengkareng

Faktor lain yang dapat menjadi pertimbangan pelaku properti adalah perpanjangan pemberlakuan stimulus Pajak Pertambahan Nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) yang masih berlaku hingga akhir September 2022 dan perpanjangan kebijakan uang muka alias down payment (DP) nol persen hingga akhir Desember 2022.

“Kenaikan indeks harga, suplai, maupun permintaan pada kuartal kedua 2022 menunjukkan bahwa outlook pasar properti nasional mulai normal kembali setelah tertahan pada kuartal pertama 2022. Namun faktor seperti inflasi global yang membayangi dan berakhirnya insentif perpajakan, menyiratkan bahwa pertumbuhan ini tidak akan berlangsung selamanya,” kata Marine.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics