Ketidakpastian dan Kepemimpinan Kunci Atasi Dinamika Perubahan dari Sisi Kesehatan

Pandemi Covid-19 disebut memberikan masalah tapi juga tantangan yang luar biasa terhadap seluruh negara termasuk Indonesia. Apalagi Covid-19 itu menimbulkan ketidakpastian dan persoalan-persoalan kepemimpinan.

Menurut Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) Muhammad Edhie Purnawan, masalah ketidakpastian dan kepemimpinan itu menjadi kunci yang sangat penting dalam mengatasi dinamika perubahan dari sisi kesehatan. Terkait kepemimpinan terdapat tren orientasi dari sumber daya manusia (SDM) menjadi sumber daya otak.

“Jadi ada survei oleh Work Survey 2020 tentang Kepemimpinan pada Covid-19, yang perlu disampaikan kepada forum atau publik,” kata Edhie dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (19/8).

Hasil survei itu, kata Edhie, pertama menemukan 3 tantangan organisasi yang paling utama yaitu isu moral atau etika dari karyawan; lalu isu mengenai efisiensi atau pengurangan pengeluaran; dan yang paling berat mengenaik pemutusan hubungan kerja (PHK). Di mana-mana terjadi PHK, tetapi ada juga contoh kasus mengenai subsidi silang yang dilakukan perusahaan pada akhirnya tidak melakukan PHK.

“Itulah contoh-contoh pemimpin yang hebat yang diuji oleh Tuhan tapi masih bisa menolong karyawannya baik di swasta maupun BUMN,” ujar Edhie.

Selanjutnya, kata Edhie, hasil kedua yang ditemukan survei tersebut terkait dengan 3 tantangan terbesar yang dihadapi ketika bekerja dari rumah (WFH) yaitu terjadinya isolasi karena adanya pembatasan pertemuan; komunikasi dengan sesama rekan kerja baik itu atasan maupun bawahan; termasuk kekhawatiran bertemu orang karena Covid-19.

Kemudian, kata Edhie, temuan ketiga hasil survei tersebut berkaitan dengan perasaan yang dialami selama Covid-19 yaitu merasa tertantang; merasa khawatir; dan termotivasi dengan adanya pandemi. Ini menimbulkan motivasi yang sebelumnya tidak pernah terungkap dalam psikologi manusia.

“Temuan terakhir dari survei tersebut berkaitan dengan dukungan yang paling menguntungkan dari perusahaan yaitu bekerja lebih fleksibel; berorientasi kepemimpinan; dan dukungan kesehatan mental,” kata Edhie.