10 Langkah Penting Mengelola Keuangan yang Wajib Diingat Single Parent

0
476

Iconomics - Tidak semua pernikahan akan berjalan mulus dan terkadang perceraian menjadi salah satu jalan keluar yang paling baik. Tentu di dalam perceraian, anak-anak tidak boleh menjadi korbannya.

Sebisa mungkin seorang single parent bekerja  dan berusaha untuk mengurus anaknya. Namun, ketika masalah tiba, aspek keuangan tidak siap.

Di bawah ini telah dirangkum 10 kesalahan pengelolaan keuangan yang sering dilakukan oleh single parent:

  1. Tidak mempersiapkan dana pendidikan

Pendidikan merupakan bekal utama yang dapat Anda berikan kepada anak Anda. Kesibukan Anda bekerja untuk memenuhi kebutuhan harus dibarengi dengan kesadaran betapa pentingnya anak Anda.

 

[Baca Juga: 6 1 Saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak ]

 

  1. Tidak memiliki asuransi jiwa

Menjadi single parent, berarti anak Anda akan ditanggung oleh diri Anda sendiri. Bayangkan nasib mereka, tiba-tiba Anda meninggal atau tidak mampu bekerja untuk menghidupi keluarga.

Untuk itu, asuransi jiwa perlu dimiliki oleh orang tua tunggal, paling tidak hingga anak telah mencapai usia mandiri. Dengan pendidikan yang didapatnya, ia akan mampu bekerja dan menghidupi diri sendiri.

 

  1. Tidak memiliki proteksi lebih

Orang tua tunggal memiliki risiko kesehatan yang lebih besar. Hal ini disebabkan gaya hidup dengan beban dan tanggung jawab yang lebih besar.

Tidak sedikit orang tua tunggal yang bekerja ekstra untuk dapat menghidupi keluarganya. Hal ini akan meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Oleh karena itu, orang tua tunggal wajib memiliki perlindungan kesehatan yang lebih besar dibandingkan pada saat berpasangan. Perlindungan wajib dimiliki minimal agar keuangan keluarga tidak terbebani.

 

[Baca Juga: Membeli Asuransi adalah Membeli Proteksi dan Keamanan ]

Baca Juga :   Hasil KAP, Laporan Keuangan PT Kimia Farma Tbk untuk 2023 Wajar dengan Pengecualian

 

  1. Membayar premi yang terlalu mahal

Memiliki perlindungan adalah hal yang tepat dan sebaiknya Anda lakukan sebagai orang tua tunggal. Tentu, setiap asuransi memiliki beban premi yang harus Anda bayar.

Premi ini dapat menjadi bumerang jika Anda tidak memilih asuransi dengan tepat. Pilihlah asuransi yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Jangan pilih asuransi karena ketakutan Anda atau “ikut-ikutan”. Ketahui kebutuhan dan apa yang menjadi prioritas Anda. Kemudian, lindungilah prioritas tersebut.

Asuransi perlindungan finansial dari risiko kerugian keuangan dan beban keuangan. Jangan sampai karena asuransi, Anda yang terkena beban finansial lebih awal.

 

  1. Tidak memiliki dana darurat

Kebanyakan single parent berada pada fase bulanan untuk bertahan hidup alias pas pasan. Ketika terjadi sesuatu yang membutuhkan dana besar, single parent kewalahan dan meminjam sana sini.

Hidup dari utang adalah langkah awal menuju keterpurukan keuangan. Kebiasaan berutang dapat membuat Anda terlilit utang dan kehilangan segalanya. Untuk itu perencanaan keuangan yang baik adalah kuncinya.

 

[Baca Juga: Dana Darurat, Berapa Yang Saya Butuhkan? Apakah Boleh Dicicil? ]

 

Kebiasaan ini sebaiknya dihindari dengan memiliki dana darurat. Dana ini tidak harus besar, namun harus disisihkan secara rutin, berapa pun kesalahan. Mulailah dengan angka kecil dan biasakan diri Anda untuk menyisihkan dana darurat.

Memiliki kebiasaan menyediakan dana darurat juga dapat sebagai salah satu cara menabung. Jika memang dana tersebut tidak dipakai, maka dana tersebut dapat dialokasikan untuk kebutuhan lainnya.

 

  1. Tidak mempersiapkan surat warisan

Jangan menganggap surat warisan sebagai sesuatu yang tabu. Surat warisan penting ditulis untuk pembantuan kehidupan anak Anda kelak.

Baca Juga :   ASDP Jadi Perusahaan Pelayaran Penyeberangan Terbesar di Dunia, Begini Penjelasannya

Siapa yang nanti bertanggung jawab untuk membayarnya. Bagaimana peninggalan diserahkan kepada anak Anda dan lain sebagainya.

Surat warisan akan sangat berguna untuk membantu anak Anda mendapatkan hak yang semestinya milik mereka. Surat warisan juga akan menghindari anak Anda dari proses hukum yang hanya menguntungkan pihak tertentu.

 

  1. Lupa otoritas pensiun

Mudah sekali untuk seorang single parent menjadi terlalu fokus dengan anak mereka dan lupa terhadap diri sendiri. Setiap orang tua pasti ingin yang paling baik untuk anaknya.

Tentang masa pensiun Anda sendiri, Anda juga menyiapkan masa depan anak sekaligus diri Anda. Anda tidak perlu harus membayar pada untuk anak Anda yang nantinya akan memiliki kehidupan keluarga sendiri.

 

[Baca Juga: Nunggu Terlambat? Yu Mulai Dana Pensiun dengan Investasi ]

 

  1. Berinvestasi tanpa pengetahuan

Kini, telah terdapat banyak peluang investasi mulai dari emas, saham, reksa dana hingga properti. Untuk mengembangkan usaha pun caranya sangat mudah dan praktis.

Namun, investasi yang salah untuk menambah uang dapat menjadi ‘senjata makan tuan’ jika dilakukan tanpa pengetahuan. Contoh pada saham, pengetahuan terhadap kondisi pasar dan pengolahan informasi adalah keahlian yang krusial.

Jika Anda tidak menguasai, pilih suatu instrumen investasi di mana Anda tidak membutuhkan pengetahuan teknis atau yang terlalu rumit. Jika memang Anda lebih tertarik dengan investasi yang membutuhkan pengetahuan, maka Anda dapat mengambil kelas pelatihan sebelumnya.

 

  1. Boros
Baca Juga :   Komisi XI DPR Minta OJK Berorientasi Melindungi Konsumen

Orang tua tunggal memiliki beban yang lebih besar dibandingkan dengan orang tua yang berpasangan. Masalah tersebut dapat menimbulkan stres yang mungkin menjadikan belanja sebagai pelarian.

 

[Baca Juga: Perhatikan 9 Kebiasaan yang Tidak Anda Sadari Ini! ]

 

Padahal hal ini adalah cara penyelesaian masalah yang salah. Belanja dengan uang kecil dan tidak penting, jika diatur sebenarnya akan menjadi signifikan.

Mungkin Anda tidak merasakan akibatnya sekarang, tetapi ketika Anda membutuhkan uang, Anda akan menyesali uang yang telah Anda habiskan. Untuk itu, pertahankan gaya hidup sederhana demi tercapainya tujuan keuangan. Berhematlah ketika Anda bisa.

 

  1. Tidak memiliki anggaran

Walaupun ini menjadi daftar paling terakhir, tapi dapat dibilang bahwa kesalahan ini adalah yang paling sering dilakukan dan dapat berakibat sangat fatal. Banyak orang yang hidup tanpa memiliki anggaran keuangan yang benar.

Sebenarnya anggaran adalah urutan pertama dalam perencanaan keuangan. Dengan menyusun anggaran, Anda akan tahu apa yang Anda miliki atau tidak memiliki.

Selain itu, anggaran dapat menahan gaya hidup boros atau sifat belanja impulsif. Oleh karena itu, demi yang keuangan sehat, mulailah menyusun anggaran keuangan Anda dari sekarang.

 

Artikel ini merupakan kerjasama antara The Iconomics dengan Finansialku. Keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Finansialku

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics
Close