
169 Delegasi Hadir Secara Langsung dalam Pertemuan G20 di Jakarta Pekan Ini

Media Briefing jelang pertemuan G20, 15-18 Februari 2022
Rudy Brando Hubabarat, Direktur Ekekutif-Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia menambahkan keenam agenda dalam financial track ini penting untuk untuk memulihkan kondisi ekonomi dunia secara bersama-sama dan menjadi lebih kuat.
Bank Indonesia, kata Rudy menekankan soal exit strategy untuk mendukung pemulihan. Pasca pandemi, pemuliha ekonomi negara-negara di dunia, jelas Rudy berlangsung tidak merata. Ada yang pemulihannya cepat, sementara ada juga yang lambat. Negara-negara yang pemulihannya cepat melakukan normalisasi kebijakan secara cepat juga, seperti yang dilakukan Amerika Serikat saat ini. Negara ini sudah mulai mengurangi likuiditas (tapering off) bahkan bank sentralnya berencana akan menaikan suku bunga yang diperkirakan 4 hingga lima kali.
“Ini menjadi penting untuk kita diskusikan, agar exit policy itu well calibrated atau diperhitungkan dengan baik, kemudian direncanakan dengan baik (well planned) dan kemudian dikomunikasikan dengan baik,” ujarnya.
Rudy mengatakan bila exit policy ini dikalibrasi dan direncanakan dengan baik dan kemudian dikomunikasikan dengan baik juga, maka hal itu akan melindungi negara-negara berkembang yang baru pulih untuk lebih kuat.
“Kalau dampak perambatan itu dapat dimitigasi, maka negara-negara berkembang yang saat ini masih dalam tahap pemulihan akan lebih fokus kepada pemulihannya sehingga ikut barang-bareng menjadi pulih bersama dengan negara-negara yang lebih dulu,” ujar Rudy.
Halaman Berikutnya