Rumah.com Beberkan Tantangan Bisnis Properti Tahun 2023

0
650

Country Manager Rumah.com Marine Novita/Propertyguru

Iconomics - Country Manager Rumah.com Marine Novita menilai faktor penting yang menjaga lanskap pasar properti 2022 tetap baik adalah adanya stimulus dari pemerintah, di antaranya adalah pelonggaran uang muka kredit pemilikan properti hingga nol persen serta Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga sebesar 50%.

Keinginan pelaku industri properti agar stimulus tersebut dipertahankan mendapat respons positif dari Pemerintah. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memperpanjang kebijakan down payment (DP) Nol Persen atau pelonggaran rasio loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) serta pembiayaan properti hingga 31 Desember 2023. Sementara terkait kebijakan PPN DTP sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan diperpanjang oleh Pemerintah.

“Stimulus yang dihadirkan Pemerintah terbukti tepat sasaran bagi konsumen. Data Rumah.com Consumer Sentiment Survey H2 2022 menunjukkan bahwa kebijakan pelonggaran PPN mendorong optimisme konsumen. Sebaliknya, masih sedikit konsumen yang merasakan manfaat program rumah subsidi, yang menjadi salah satu program perumahan andalan Pemerintah. Sedangkan stimulus DP Nol Persen yang diluncurkan tahun lalu juga terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap perputaran ekonomi di sektor properti,” kata Marine dalam keterangan resmi.

Baca Juga :   Pinhome: Bogor, Tangerang dan Bekasi Jadi Lokasi Favorit Pilihan Milenial Beli Rumah

Rumah.com juga melihat pembangunan infrastruktur transportasi strategis seperti LRT Jabodetabek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, berbagai ruas jalan tol masih menjadi faktor utama pendorong kenaikan harga properti di Jabodetabek. Sejumlah wilayah di Jabodetabek mengalami kenaikan harga properti yang pesat. Kabupaten Tangerang mengalami kenaikan sebesar 28% secara tahunan pada kuartal ketiga 2022, sementara Depok dan Bogor mengalami kenaikan sebesar 10% secara tahunan pada kuartal yang sama.

Marine memberikan kesimpulan bahwa Rumah.com Indonesia Property Market Index menunjukkan pasar properti mulai pulih pada tahun 2022. Setelah sempat stagnan akibat pandemi pada 2021, penjual atau penyedia suplai properti hunian semakin berani menaikkan harga properti. Ini terlihat dari tren harga properti yang terus meningkat, terutama dalam dua kuartal terakhir.

“Namun demikian, situasi pasar properti pada tahun 2023 akan kembali menghadapi tantangan. Bayang-bayang resesi dan kenaikan suku bunga global akan membuat penjual atau penyedia suplai hunian berhati-hati dalam membuat keputusan. Sekali lagi, outlook pasar properti hunian pada 2023 akan bergantung pada kebijakan Pemerintah dalam menjaga situasi ekonomi nasional,” kata Marine.

Leave a reply

Iconomics
Close