
Gen Z Paling Khawatir Resesi Dibanding Gen X dan Milenial

Tangkapan layar, Head of Research Jakpat Aska Primardi
Gen Z adalah generasi yang paling khawatir dengan resesi. Survei Jakpat menyebut gen Z lebih khawatir bila dibandingkan dengan gen X, dan milenial.
Data yang disampaikan gen Z yang mengkhawatirkan resesi global sebesar 3,93%, gen X sebesar 3,71%, dan millenial sebesar 3,77%.
“Kekhawatiran terhadap resesi di Indonesia dan global didapat dari gen Z, sedangkan terendah didapatkan dari segmen gen X,” jelas Head of Research Jakpat Aska Primardi belum lama ini.
Berdasarkan survei tersebut, Aska menyimpulkan bahwa semakin muda usia maka semakin tinggi kekhwatirannnya. Sebaliknya, semakin tua usia maka semakin rendah kekhawatirannya. Hal ini juga dikaitkan dengan pengalaman pada generasi millenial maupun gen X dalam menghadapi isu-isu masa lalu, seperti halnya pada resesi 2008.
Dari kekhawatiran gen Z itu, hal yang dikhawatirkan berupa adanya kenaikan harga sebesar 75,6%, gaji atau pendapatan berkurang sebesar 70,9%, krisis energi yaitu 67%, susah mendapatkan pekerjaan sebesar 64,2%, kelangkaan bahan pokok yakni 52,4%, dan PHK sebesar 49,5%.
Aska juga menyebutkan bahwa gen Z maupun millenial sama-sama memiliki ketakutan yang cukup tinggi terhadap gaji atau pendapatannya berkurang.
“Segmen paling khawatir gaji dan pendapatan berkurang di gen Z dan milenial bisa jadi karena segmennya masih mulai bekerja dan milenial sedang berada di puncak karier, gen X kan pelan-pelan mulai menurun tingkatan level karirnya karena lebih mendekati di usia pensiun kan,” kata Aska dalam Diskusi Publik Continuum INDEF.
Meski memiliki kekhawatiran yang cukup tinggi terhadap resesi Indonesia dan global, gen Z dikatakan sebagai genersi yang paling aware finansial.
“Yang gen Z ini kita melihatnya behavior–nya mereka lebih melek finansial jadi mereka lebih mengikuti tren finansialnya. Mereka mulai aware tentang asuransi investasi, dana darurat dari yang sifatnya untuk yang saham, emas kemudian sampai ke crypto,” tambahnya.
Berdasarkan beberapa studi, Aska kembali menerangkan bahwa gen Z diklaim memiliki visi yaitu financial freedom yang berarti para gen Z ini tidak ingin kerja terlalu lama.
“Jadi mereka merasa bahwa kayaknya saya ga mau kerja terlalu lama. Saya pengin sekarang mendapat relasi besar, saya bisa menabung, investasi sehingga bisa punya pendapatan pasif di usia-usia ketika saya berusia 35 atau 40 tahun nantinya, jadi saya bisa pensiun dini,” katanya.
Jakpat menyampaikan survei ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 1.210 responden.
Leave a reply
