Acara Tahunan MarkPlus Conference Kembali Digelar untuk Jawab Tantangan Global Saat Ini
MarkPlus Conference (MPC) kembali menggelar acara tahunan yang bertajuk “Reimagining Marketing People, Technology, and Impact” pada 4-5 Desember 2024. Acara itu menghadirkan peserta dari berbagai kalangan, dan menjadi wadah berbagi ide, inovasi, serta kreativitas di bidang pemasaran, sekaligus memperluas jaringan bisnis antar-perusahaan.
Founder & Chair MCorp Hermawan Kartajaya mengatakan, konferensi pemasaran itu dibuka dengan agenda The 10th Asean Marketing Summit. Kegiatan itu dirancang untuk menjawab tantangan global yang ada saat ini.
“Asean membutuhkan strategi pemasaran baru yang menggabungkan teknologi dan nilai kemanusiaan. Dengan Gen-AI dan dinamika geopolitik saat ini, kita harus lebih inovatif untuk tetap relevan,” kata Hermawan dalam keterangan resminya pada Rabu (4/12).
Sementara itu, Aseran Caucus Lead dari Asia Marketing Federation Roger Wang mengatakan, The 10th ASEAN Marketing Summit merupakan suatu acara yang membuka peluang dalam setahun sekali.
“Acara ini terus memperkuat hubungan dan semangat kebersamaan antara negara-negara Asean khususnya dalam bidang pemasaran, kami berkomitmen untuk memperjuangkan inisiatif-inisiatif strategis demi kepentingan anggota Asean pada tahun ini,” ujar Wang.
Begitu pula President of Asia Marketing Federation Jack Yao yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk membangun masa depan pemasaran yang lebih baik. Agenda hari pertama ini menampilkan berbagai diskusi menarik dari para pakar terkemuka termasuk Yessi Vadila dari Trade Specialist Economic Research Institute for Asean and East Asia yang berbicara transformasi bisnis dan ekonomi Asean.
Sebagai penutup dalam The 10th ASEAN Marketing Summit, MarkPlus Conference 2025 Day 1, Permanent Representative of Malaysia to Asean H.E. Ambassador Sarah Al Bakri Devadason mengatakan, bahwa tahun depan, Asean akan memperingati 10 tahun pembentukan Asean Community Vision 2025.
Sebagai wilayah yang terus tumbuh, Asean menunjukkan ketangguhan dan dinamika yang signifikan. Untuk itu, diperlukan model marketing yang baru dan inovatif untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan masyarakat di kawasan.
“Saya berharap diskusi dan interaksi selama acara telah membuka peluang kolaborasi yang lebih besar. Saya juga berharap hasil dari pertemuan ini akan berkontribusi pada vitalitas ekonomi kawasan yang berkelanjutan,” kata Sarah.