Diguyur 100 Juta Euro, Bolt Siap Ambil Pangsa Pasar Uber
Perusahaan transportasi berbasis aplikasi Bolt mendapatkan dana segar senilai 100 juta euro atau setara US$ 109 juta dari Naya Capital Management, perusahaan investasi berbasis London. Dana tersebut memungkinkan salah satu pesaing Uber ini mengambil pangsa pasar bisnis transportasi berbasis aplikasi tersebut.
Seperti dilaporkan Reuters pada Selasa (26/5), bisnis transportasi berbasis aplikasi ini terpukul hebat karena wabah virus corona. Saingan Bolt seperti Uber, Lyft dan Ola mendapat sokongan dari Softbank namun harus memberhentikan ribuan karyawannya karena terdampak wabah virus corona.
“Dalam 12-18 bulan ke depan kami memiliki peluang untuk memenangkan pangsa pasar,” kata pendiri sekaligus CEO Bolt Markus Villig.
“Krisis ini mengubah model mobilitas masyarakat, kecenderungan jangka panjang mendorong mobilitas masyarakat menggunakan trasportasi umum. Kepemilikan mobil pribadi menurun dan transportasi umum ramah lingkungan justru tumbuh.”
Bolt sempat berencana berekspansi dan mendapatkan jaminan pinjaman senilai 50 juta euro ke pemerintah Estonia pada April lalu. Tetapi rencana itu akhinya batal karena pemerintah Estonia kurang tertarik.
Di samping bisnis transportasi berbasis aplikasi, Bolt juga menyewakan skuter dan melayani bisnis pesan antar makanan. Dengan meningkatnya permintaan, perusahaan ini telah memperluas bisnis pesan antar makanannya ke 15 negara sepanjang tahun ini.
“Meningkat berkali-kali lipat. Bisnis pesan antar makanan tumbuh lebih cepat,” kata Villig.
Bolt berdiri pada 2013. Perusahaan ini mengklaim digunakan lebih dari 30 juta pengguna di 35 negara. Bolt disebut berhasil merebut sebagian pangsa pasar Uber terutama di kota-kota besar Afrika dan Eropa Timur.