Bulog Dicitrakan Sebagai Penyalur Raskin, Ini Strategi Budi Waseso Mengubahnya

0
931

Program bantuan sosial beras untuk masyarakat miskin yang disebut ‘Beras Miskin’ atau Raskin, dan kemudian berkembang menjadi Beras Sejahtera (Rastra) yang diberikan oleh pemerintah melalui Perum Bulog, membuat citra atau image Bulog kurang begitu baik di mata publik.

Citra negatif tentang Bulog ini diakui oleh Dirktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso. Budi mengatakan kesan negatif itu terjadi karena dulu yang ditangani oleh Bulog adalah beras untuk program bantuan sosial untuk masyarakat miskin.

“Sehingga kesan yang diberikan seolah-olah produk Bulog itu hanya untuk kalangan miskin. Jadi, berkualitas rendah. Image ini sudah terbangun di lingkungan masyarakat,” ujar Budi ketika menjadi pembicara dalam Workshop & Seminar Indonesia Public Relations Summit 2022 “Rebuilding With Reputation” yang digelar Theiconomics, Kamis-Jumat, 28-29 Juli 2022, di JS Luwansa Hotel, Jakarta.

Budi mengatakan citra negatif ini tentu harus diubah. “Maka, di kala saya menjadi Dirut, saya bilang kita harus membangun kepercayaan kembali kepada masyarakat. Image-nya harus kita ubah,” ujarnya.

Baca Juga :   Anggota Komisi IV Ini Duga Mafia Terlibat Dalam kenaikan Harga Beras, Ini Alasannya

Untuk mengubah image negatif itu, pertama-tama dilakukan Budi dan jajarannya melalui inovasi produk Bulog.

“Saya bilang jangan lagi mengedepankan produk-produk yang dipandang masyarakat itu negatif. Maka, harus kreatif dan inovatif. Pada saat itu, saya mulai melihat peluangnya seperti apa? Ada kesempatan seperti apa? Apa yang harus dilakukan? Salah satunya adalah saya membuat produk-produk kemasan Bulog bukan hanya beras saja, tetapi yang lebih baik, baik itu dari kualitas produknya maupun kuantitatasnya,” beber pria yang ditunjuk menjadi Dirut Bulog pada April 2018 ini.

Alhasil, kini Buglog memiliki berbagai macam brand beras. Inovasi produk ini, diakui Budi, secara bertahap telah mengubah citra negatif tentang Bulog di mata publik.

“Saya sudah membangun produk, 100 merek beras baru yang orang tadinya tidak tahu, bahwa itu itu adalah produknya Bulog, sehingga akhirnya masyarakat menilai atau berubah image negatifnya Bulog, bahwa Bulog tidak lagi seperti yang dulu, yang dikenal dengan menyalurkan beras Raskin atau Rastra,” ujarnya.

Peran Public Relation

Baca Juga :   Bulog Telah Merealisasikan Impor Gula Sebanyak 21,8 Ribu Ton

Setelah inovasi produk sudah dilakukan, tentu semuanya harus dikenal oleh masyarakat. Di sinilah, menurut Budi peran penting fungsi Public Relation (PR).

“Menurut saya Public Relation ini adalah kunci utama. Karena bagaimana pun, saya yakini setiap perusahaan itu ingin membangun citra dan reputasi yang baik atau setiap organisasi dia pasti tidak ingin citranya bermasalah atau negatif,” ujarnya.

Purnawirawan polisi dengan pangkat Komjen ini mengakui membangun citra yang positif itu tidaklah mudah. Dibutuhkan adanya komunikasi yang terbuka dan profesional.

“Ini yang selalu saya bangun. Kita harus mau berkomunikasi dengan siapa pun. Kita juga harus menerima koreksi dari siapa pun, apalagi konsumen kita adalah masyarakat. Jadi, apa pun keinginan konsumen itulah yang harus kita sambut, harus kita kerjakan,” ujarnya.

Menurut Budi ada dua hal yang harus dimiliki oleh seorang praktisi PR. Pertama, mengenal dengan baik visi dan misi perusahaan. “PR ini kalau tidak mengenal visi dan misi peruahaan, bagaimana dia akan melakukan pekerjaannya? Karena ini yang utama,” ujarnya.

Baca Juga :   Panen Raya, Stok Beras di Gudang Perum Bulog Masih Tipis

Kedua, seorang praktisi PR juga harus memiliki pengetahun serta jam terbang yang memadai dalam hal berhubungan dengan masyarakat dan media.

“Tidak mudah menjadi Public Relation. Saya ikut merasakan sendiri. Dan justru, salah satu keberhasilan saya yaitu adalah saya mempelajari dan mengikuti apa itu Public Relation. Itu yang harus kita bangun terus-menerus,”ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics