Akses dan Investasi Aset Kripto Bagus untuk Masyarakat Serta Negara, Ini Penjelasannya

Platform Indodax yang didirikan pada 2013 bertujuan untuk mendapatkan akses yang lebih mudah terkait dengan kripto atau Bitcoin. Pasalnya, waktu itu belum platform di Indonesia, maka terpaksa mengaksesnya melalui Tiongkok.

“Jadi untuk memudahkan akses itulah kita membuat platform yang dikenal sebagai Bitcoin Indonesia. Pada perkembangannya teknologi kripto ini terus berkembang dan tidak hanya Bitcoin sehingga 3 tahun lalu kita mengenalkan ulang platform kita sebagai Indodax,” kata CEO Oscar Darmawan dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (17/6).

Oscar mengatakan, dalam platform Indodax bisa dipertukarkan semua aset kripto dan aset digital di Indonesia. Jadi, pada dasarnya Indodax membantu memecahkan masalah yang dihadapi komunitas kripto di Indonesia untuk mendapatkan akses ke berbagai inovasi teknologi blockchain dan aset kripto di Indonesia secara lebih mudah dan aman.

Sementara itu, CMO Tokocrypto Nanda Ivens mengatakan, keberadaan aset kripto ini menarik di awal karena kata-kata “mendemokratisasi investasi”. Juga disebut sangat patuh kepada regulator khususnya Kementerian Perdagangan.

Investasi, kata Nanda, bagi sebagian masyarakat Indonesia itu memiliki pengertian yang eksklusif karena selalu dikaitkan dengan saham. Itu sebabnya, Tokocrypto mengadakan edukasi kepada masyarakat selama 3 tahun mengenai aset kripto.

“Kita lakukan berbagai kegiatan, mulai dari memperkenalkan Indonesia Blockchain Week dan lain sebagainya. Belakangan ini justru yang muncul soal aset kripto adalah negatifnya, padahal banyak juga manfaatnya ketimbang mudaratnya,” kata Nanda.

Menurut Nanda, pihaknya ke depan akan tetap mengeluarkan inisiatif-inisiatif yang edukatif. Itu sebabnya, Tokocrypto sedang membuat aplikasi marketplace untuk membantu insan kreatif Indonesia agar lebig mengglobal.

“Edukasi ini penting, apalagi jika benar dan kita bisa mendemokratisasi investasi ya ini bagus buat masyarakat. Bagus buat kita semua, buat negara karena bisa menghasilkan devisa,” kata Nanda.