
Amman Mineral Industri Pastikan Selesaikan Smelter di 2024, Inilah Progres Pembangunannya

Perkembangan pembangunan smelter AMMAN yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat/Dok. Amman
PT Amman Mineral Industri (AMIN) terus berkomitmen untuk menyelesaikan proyek smelter AMMAN yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). AMIN menyampaikan hingga Januari 2023, proyek ini terus menunjukkan perkembangan pembangunan dengan realisasi investasi lebih dari 51%.
Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus melanjutkan pembangunan smelter, sehingga dapat menyelesaikannya pada akhir tahun 2024.
Presiden Direktur AMIN, Rachmat Makkasau menjelaskan bahwa capaian pada periode Januari 2023 ini didasari perhitungan realisasi anggaran kebutuhan untuk smelter, yang meliputi pembangunan fisik dan juga pembelian peralatan dan mesin untuk operasional.
“Mengacu kepada serapan biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan, perkembangan proyek smelter telah berada pada kisaran di atas 51%. Kendala pandemi Covid-19 dan krisis energi di Eropa, yang merupakan faktor eksternal, menyebabkan kendala logistik dan mobilisasi sumber daya manusia (SDM), sehingga target semula penyelesaian smelter di tahun 2023 tidak akan dapat terlaksana. Kami akan terus berupaya untuk mengatasi berbagai kendala eksternal yang ada serta berusaha untuk mempercepat proses konstruksi, sehingga target realistis yaitu akhir tahun 2024 dapat tercapai,” ujar Rachmat dalam keterangan resminya.
AMIN menyebut proyek smelter AMMAN menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar KSB di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada periode 2022 lalu. Hal ini sesuai dengan pemaparan Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KSB, Slamet Riadi.
“Pembangunan smelter merupakan pemicu tingginya realisasi investasi, di mana kami mencatat kenaikan hingga lebih dari yang ditargetkan yaitu sebesar 278,22% atau setara dengan Rp 11,87 triliun. Masuknya smelter juga menjadi efek domino terhadap kehadiran investasi pada sektor lainnya,” jelas Slamet.
Realisasi investasi NTB pada tahun 2022 mencapai Rp21,606 triliun, di mana realisasi ini melampaui target nasional dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI sebesar Rp18,5 triliun dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD) sebesar Rp15,4 triliun. Berdasarkan akumulasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berada di urutan pertama dengan total realisasi investasi senilai Rp14,61 triliun, disusul Kabupaten Dompu sebesar Rp3,28 triliun, dan Kota Mataram sebesar Rp1,60 triliun.
Leave a reply
