Menkominfo Budi Arie Ajak Insan Humas Dukung Langkah Pemerintah Berantas Judi Online
Menkominfo Budi Arie Setiadi/Iconomics
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mendorong insan hubungan masyarakat (humas) atau public relations (PR) mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam memberantas peredaran judi daring di Indonesia. Apalagi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang memproses instruksi presiden (inpres) tentang pemberantasan kegiatan judi daring.
Di samping itu, kata Budi, pihaknya turut memblokir akses virtual private network (VPN) gratis yang dinilai rentan digunakan untuk penipuan, pencurian data pribadi, dan kejahatan siber lainnya. Kominfo pun bahkan telah menyiapkan slogan Judi Online adalah Penipuan.
Slogan tersebut, kata Budi, rencananya akan dipasang pada billboard depan kantor Kominfo untuk menyambut perayaan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024. “Karena judi online itu adalah penipuan. Kategorinya scam, bagaimana rakyat kecil ditipu, uang Rp 50 ribu (diimingi) menjadi Rp 1 miliar,” kata Budi dalam acara The Iconomics 5th Indonesia Public Relations Summit 2024 di Auditorium Kemenparekraf, Jakarta, Jumat (9/8).
Untuk saat ini, kata Budi, Kominfo sedang memperkuat kebijakan pemutusan network access provider (NAP) dari Kamboja dan Filipina. Kedua negara tersebut diduga menjadi tempat aktivitas judi daring yang ada di Indonesia.
Kemudian, lanjut Budi, Kominfo dalam waktu dekat akan mengeluarkan perintah audit terhadap penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang disinyalir digunakan untuk aktivitas judi daring. Apabila dalam audit ditemukan pelanggaran, maka Kominfo akan mencabut izin PSE tersebut.
Masih kata Budi, pihaknya mengapresiasi penyelenggaraan Indonesia PR Summit 2024 dan berharap kegiatan tersebut mampu menghasilkan solusi-solusi yang bisa membuat insan humas semakin berkembang di era digital. “Saya berharap kegiatan ini dapat memperkuat sinergi insan kehumasan, juga memiliki kesempatan untuk mempersiapkan strategi humas yang semakin adaptif di era digital,” katanya.
