OJK Perkirakan Penurunan BI Rate dapat Memacu Pertumbuhan Asuransi Properti

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate dapat memacu pertumbuhan asuransi properti atau harta benda ke depan.

Sebelumnya dalam Rapat Dewan Gubernur BI pada Mei lalu, bank sentral menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%.

“Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,50% pada Mei 2025 dipandang sebagai peluang untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut di sektor asuransi properti. Penurunan suku bunga ini dapat meningkatkan aktivitas pembangunan dan pembelian properti, yang pada gilirannya mendorong permintaan akan perlindungan asuransi properti,” ujar Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun, OJK, Senin (16/6).

Ogi memaparkan, berdasarkan data April 2025, asuransi umum dan reasuransi mencatatkan jumlah premi pada lini usaha harta benda (property) sebesar Rp18,2 triliun atau naik 9,08% YoY. 

“ASuransi harta benda masih mendominasi premi asuransi umum dan reasuransi dengan porsi sebesar 32,59% dari total premi,” ujar Ogi.

Namun, menurut data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sepanjang Januari-Maret 2025, lini bisnis asuransi properti mengalami kontraksi sebesar 14,1%.

Di sisi lain, AAUI juga mencatat sepanjang tiga bulan pertama 2025 tersebut ada lonjakan jumlah klaim asuransi properti sebesar 33%.

Sejalan dengan OJK, menurut data AAUI, pangsa pasar asuransi properti atau harta benda benda merupakan kontributor terbesar pendapatan premi asuransi umum.

Asuransi harta benda memberikan kontribusi premi sebesar Rp7,8 triliun atau 25,56% dari total pendapatan premi.