UOB Gandeng Ruangguru Berikan Akses Pembelajaran dan Keterampilan untuk 90.000 Pelajar

UOB bersama Ruangguru meluncurkan program berdurasi lima tahun yang akan memberikan akses kepada 90.000 pelajar di seluruh Indonesia. Pelajar tersebut bisa mendapatkan sarana pembelajaran digital dan keterampilan masa depan.

“Peluncuran UOB My Digital Space bersama Ruangguru adalah wujud komitmen kami sebagai warga korporasi yang bertanggung jawab, mendukung pendidikan sekaligus mendorong kemajuan ekonomi dan transformasi digital Indonesia. Sejalan dengan visi pemerintah Asta Cita, kami percaya bahwa fondasi pendidikan yang kuat merupakan kunci untuk membuka potensi bangsa. Kami bangga dapat berkolaborasi dengan Ruangguru dalam memberdayakan 90.000 siswa agar memiliki keterampilan dan bekal untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” kata President Director, UOB Indonesia, Hendra Gunawan dalam keterangannya.

CEO Ruangguru, Belva Devara juga menyampaikan bahwa inisiatif ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperluas akses terhadap pendidikan digital berkualitas di Indonesia. Menurutnya, program ini dirancang untuk menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan agar siap menghadapi era digital.

“Dengan menggabungkan teknologi inovatif Ruangguru dan dedikasi UOB terhadap pengembangan masyarakat, kami membantu siswa membuka potensi penuh mereka dan menjadi generasi siap masa depan,” kata Belva.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif regional UOB My Digital Space, yang bertujuan mempersempit kesenjangan digital serta menghadirkan akses pembelajaran berkualitas bagi generasi muda.

Selama lima tahun, sebanyak 90.000 pelajar akan dibekali dengan perangkat serta kurikulum yang mendorong kemampuan berpikir kritis dan komputasional – keterampilan inti yang dibutuhkan untuk sukses di era digital yang serba cepat dan didorong oleh kecerdasan buatan. Setiap tahunnya, program ini akan menjangkau siswa di 500 sekolah yang tersebar di 38 provinsi Indonesia.

UOB My Digital Space telah diluncurkan sejak tahun 2020 dan telah hadir di tujuh negara, termasuk Indonesia. Selama empat tahun terakhir, program ini telah memberdayakan lebih dari 38.000 pelajar di Asia Tenggara, dan tahun ini ditargetkan akan menyasar pada 20.000 siswa lainnya.