Inalum Optimistis Produksi Jadi Double Capacity dengan Dukungan Tungku Peleburan Terkini dari EGA

0
344

Iconomics - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bersama Emirates Global Alumina (EGA) mengumumkan penyelesaian 5 tungku peleburan yang sudah diperbaharui dengan menggunakan teknologi dari EGA. Pengembangan 5 tungku telah menghabiskan waktu 1,5 tahun.

Direktur Utama Inalum, Danny Praditya menyebutkan bahwa kolaborasi Inalum-EGA telah berhasil menghasilkan tungku peleburan yang lebih moderen sehingga target Inalum untuk memproduksi hingga double capacity bisa terpenuhi.

“EGA sebagai perusahaan aluminium global yang berada di Uni Emirat Arab memiliki keahlian di bidang teknologi modern di sektor peleburan aluminium. Keahlian tersebut membuat Inalum menjadikan EGA sebagai mitra kolaborasi dalam peningkatan kapasitas produksi aluminium di Kuala Tanjung. Selanjutnya kami akan mengevaluasi hasil ini untuk tahap berikutnya dari proyek yang lebih luas, selaras dengan Nota Kesepahaman yang telah disepakati untuk meningkatkan kemitraan antara Indonesia dan UEA,” kata Danny dalam keterangan resminya.

Penyelesaian tungku percontohan merupakan bagian awal dari rencana besar Inalum dalam pengembangan 298 tungku di Potlines 1 dan Potlines 3 di Smelter Kuala Tanjung. Menargetkan peningkatan daya energi dari 195 ka ke 215 ka, dan diperkirakan bisa meningkatkan produksi hingga 10%.

Baca Juga :   Transformasi 2021, Pertamina Berhasil Cetak Laba Bersih Rp29,3 Triliun dan Ciptakan Capaian Gemilang

Chief Executive Officer EGA, Abdulnasser Bin Kalban menyebut bahwa EGA sebagai salah satu perusahaan peleburan aluminium terbesar di dunia menyebut bahwa keberhasilan lima tungku ini merupakan tonggak penting bersejarah dalam penerapan teknologi peleburan yang lebih moderen di Inalum dan berharap bisa menjadi langkah awal dalam kolaborasi lanjutan dengan Inalum dan Indonesia pada khususnya.

“Keberhasilan penyelesaian permulaan pot percontohan ini merupakan tonggak penting baik dalam proyek kami untuk menyebarkan pengetahuan teknologi EGA di Indonesia, dan potensi kemitraan kami yang lebih luas dengan Inalum. Tim teknologi EGA memiliki rekam jejak kesuksesan selama puluhan tahun, menciptakan nilai bagi EGA tidak hanya di UEA tetapi juga secara internasional,” kata Abdulnasser.

EGA dan Inalum juga telah menandatangani perjanjian terpisah yang memberikan kesempatan kepada EGA untuk memiliki hak eksklusif dalam penyediaan teknologi peleburan aluminium DX+ Ultra miliknya dalam rangka perluasan pabrik peleburan Kuala Tanjung, jika hasil studi dan kajian telah membuktikan bahwa perluasan pabrik peleburan Kuala Tanjung dengan menggunakan teknologi yang dimiliki oleh EGA terbukti layak secara teknis ataupun ekonomis.

Baca Juga :   Masuk Indeks FTSE, Pertamina Geothermal akan Genjot Target Produksi 1 GW

Dalam perjanjian tersebut, Inalum memberikan hak kepada EGA untuk mendapatkan penawaran terlebih dahulu untuk memiliki saham dalam proyek perluasan tersebut atau menyerap sebagian besar produk yang berhasil diproduksi dari proyek tersebut.

Dalam pelaksanaan proyek perluasan ini, Inalum akan berupaya untuk mendapatkan tarif listrik yang kompetitif dan akan memprioritaskan penggunaan dari sumber energi terbarukan. Sebagai informasi, saat ini Smelter Inalum di Kuala Tanjung menggunakan energi listrik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yaitu PLTA Siguragura dan PLTA Tangga yang berada di Paritohan, Sumatera Utara.

Selain proyek bersama EGA, Inalum juga melakukan beberapa aksi korporasi lain dalam rangka peningkatan kapasitas produksi sebagai respon atas tingginya potensi pasar aluminium nasional yang saat ini memiliki permintaan hingga 1 juta ton. Proyek-proyek tersebut antara lain, Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi yang akan selesai pada tahun 2023, Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi di tahun 2024-2025 dan Proyek Diversifikasi Aluminium Remelt IAA.

Leave a reply

Iconomics
Close