Puluhan Triliun PMN 2021 Dikucurkan untuk BUMN, Apa Saja Penggunaannya?

0
140
Reporter: Rommy Yudhistira

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kucuran anggaran penyertaan modal negara (PMN) kepada beberapa perusahaan milik negara telah terealisasi dan digunakan untuk berbagai keperluan. Kepada Indonesia Financial Group (IFG), misalnya, dana yang dikucurkan sekitar Rp 20 triliun.

Dana tersebut, kata Erick, digunakan untuk keperluan restrukturisasi nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan peningkatakan kapasitas usaha dalam menata industri perasuransian dan pinjaman. Jumlah yang dikucurkan kepada IFG pun sudah mencapai 97% dari total PMN.

“Jadi Insya Allah nanti para nasabah yang sudah terkatung-katung bisa diselesaikan dan ini merupakan legacy daripada tentunya Komis VI juga, yang mendukung dan prihatin daripada para nasabah yang terbengkalai selama belasan tahun,” kata Erick di Kompleks Parlemen, Rabu (22/9).

Sementara itu, kata Erick, untuk PT Hutama Karya (Persero) dialokasikan anggaran sebesar Rp 6 triliun yang digunakan untuk memastikan keseimbangan sosial dan ekonomi antara pulau Jawa dan Sumatera. Juga untuk mendukung pembangunan jalan tol lintas Sumatera.

Selanjutnya, kata Erick, untuk PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo mendapat suntikan dana sebesar Rp 1,2 triliun sebagai penugasan untuk pembangunan pelabuhan Benoa di Bali dan mendorong program “Bali Maritim Tourism Hub”.

Baca Juga :   KAI Tetapkan Tarif Reduksi, Siapa Saja yang Memperoleh?

Berikutnya, kata Erick, untuk pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas penunjang serta mendukung kesiapan venue “Asian Summit 2023” di Labuan Bajo yang dalam hal ini dipegang oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 470 miliar.

Sedangkan untuk PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero), kata Erick, dialokasikan anggaran sebesar Rp 977 miliar sebagai penugasan untuk pembangunan kawasan industri terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Saat ini disebut sudah banyak investasi yang masuk ke Batang yang salah satunya adalah pembangunan industri baterai agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar tapi produsen.

“Kemarin Hyundai sudah meresmikan pabriknya juga di Cikarang. Tetapi kalau baterainya nanti di Batang dan susah ada rapat dengan beberapa kementerian mengenai industri Batang ini,” ujaar Erick.

Untuk PT PAL Indonesia (Persero), kata Erick, dilakukan penugasan teknologi pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan kapal selam dengan total alokasi anggaran sebesar Rp 1,28 triliun. Berikutnya untuk PT PLN (Persero), dianggarkan senilai Rp 5 triliun untuk penugasan transmisi gardu induk yang nantinya dapat menjembatani distribusi listrik masuk desa.

Baca Juga :   Pertamina Pinky Movement Sedot Hingga Rp22 Miliar

“Ini tentu untuk masyarakat kita yang di desa yang sampai sekarang masih ada belum mendapatkan listrik,” tutur Erick.

Sementara itu, PMN 2021 tambahan untuk PT Hutama Karya (Persero) dukungan untuk pembangunan jalan tol lintas Sumatera sebesar Rp 9 triliun dan PT Waskita Karya (Persero) mendapat alokasi anggaran tambahan sebesar Rp 7,9 triliun untuk restrukturisasi serta modal kerja dan investasi jalan tol.

“Ini agak berbeda, selain restrukturisasi tapi juga ada right issue-nya karena ini perusahaan publik. Tetapi ini merupakan bagian dari penugasan yang sebelumnya sudah diselesaikan pembangunan tol Jawa yang hampir rampung selama ini. Jadi total yang sekarang diberikan untuk PMN 2021 itu Rp 35,135 triliun lalu PMN tambahannya Rp16,9 triliun,” kata Erick.

Leave a reply

Iconomics