Masuk Indeks FTSE, Pertamina Geothermal akan Genjot Target Produksi 1 GW
Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell memasukkan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) ke dalam portofolio sebagai emiten dengan fundamental bisnis yang kuat dalam kategori small cap.
Pjs Manager Investor Relation PGE, Lufan Nassya Faswara menyambut positif masuknya PGEO ke dalam daftar indeks FTSE ini.
“Masuknya PGEO ke dalam portofolio FTSE membuktikan bahwa Perseroan memiliki fundamental yang kuat serta likuiditas yang tinggi. Pengakuan ini tentunya menjadi bukti reputasi baik PGEO,” kata Lufan dalam keterangan resminya.
Pada Senin (21/8/2023), FTSE Global Equity Index Series melakukan rebalancing atau penyesuaian daftar penghuni dalam semi-annual review September 2023. Dalam index ini terdapat beberapa emiten Indonesia yang masuk ke dalam portofolio FTSE, salah satunya PGEO.
PGE menyebut pengakuan dari FTSE ini membuat Perseroan semakin termotivasi untuk meraih target menjadi 1 gigawatt (GW) company pada 2025. Untuk mewujudkannya, Pertamina Geothermal Energy akan melakukan pengembangan dan optimalisasi pengerjaan di sejumlah wilayah kerja panas bumi (WKP) yang dimiliki Pertamina Geothermal Energy.
Saat ini sedang dilakukan pengembangan Proyek Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 dan 2 (110 MW), serta implementasi co-generation di beberapa area lainnya. Untuk Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 1×55 megawatt (MW), saat ini sedang dalam fase review engineering yang dilakukan secara intensif, persiapan konstruksi fasilitas produksi, aktivitas test piling, dan GPP Earthwork.
Sedangkan untuk Hululais Unit 1 dan 2 sedang dilakukan proses pembebasan lahan tambahan untuk fasilitas produksi. Selain itu juga PGE sedang melakukan lokakarya dengan PLN untuk penyelarasan rencana commercial operation date (COD).