Indofarma Dukung Penuh Kejati Jakarta Proses Hukum Dugaan Korupsi yang Libatkan Eks Dirut

0
130
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Indofarma Tbk mendukung penuh proses hukum dugaan korupsi yang melibatkan Arief Pramuhanto sebagai Direktur Utama periode 2019-2023 bersama GSR selaku Direktur PT Indofarma Global Medika periode 2020-2023, dan CSY sebagai Head of Finance Indofarma Global Medika. Ini sebagai bentuk komitmen Indofarma menjaga kredibilitas, akuntabilitas, dan transparansi dalam menghadapi kasus tersebut.

Direktur Utama Indofarma Yeliandriani mengatakan, proses hukum yang melibatkan mantan direksi itu tidak akan mengganggu operasional perusahaan. Indofarma tetap fokus pada rencana penyehatan dan penyelamatan perusahaan.

“Termasuk restrukturisasi keuangan dan reorientasi bisnis untuk memperkuat fondasi perusahaan,” kata Yeliandriani dalam keterangan resmi yang diterima Senin (23/9).

Kemudian, kata Yeliandriani, pihaknya berkomitmen mendukung Kementerian BUMN dalam menciptakan lingkungan usaha yang bersih dan bebas korupsi. Kasus dugaan korupsi di Indofarma merupakan langkah penting dalam upaya membersihkan BUMN dari praktik korupsi, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah dalam memastikan BUMN sebagai pilar ekonomi yang bersih, dan transparan.

“Menteri BUMN Erick Thohir, telah menyampaikan bahwa tidak ada toleransi terhadap praktik korupsi yang merugikan negara. PT Indofarma Tbk akan terus mendukung upaya pemberantasan korupsi di lingkungan BUMN,” ujar Yeliandri.

Baca Juga :   Restrukturisasi Kementerian BUMN: Wamen Urus Perbisnisan, Deputi Urus Administratif

Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Daerah Khusus Jakarta menetapkan 3 orang tersangka terkait dugaan korupsi dalam pengelolaan keuangan PT Indofarma Tbk dan anak perusahaan periode tahun 2020-2023. Selain Arief Pramuhanto, Kejati Jakarta juga menjerat Direktur PT Indofarma Global Medika (PT IGM) tahun 2020-2023 berinisial GSR, lalu Head of Finance PT IGM pada tahun 2019-2021 berinisial CSY.

Dalam kasus itu, ketiganya diduga merugikan keuangan negara hingga Rp 371 miliar. Angka ini merupakan hasil dari audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics