Kejagung Paling Dipercaya Publik, KBPA: Keberhasilan Jaksa Agung dan Jampidsus Garap Kasus Besar
Kantor Kejaksaan Agung/Ist
Keberhasilan Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadi lembaga penegak hukum yang paling dipercaya masyarakat ditempuh melalui perjuangan dan tantangan. Karena itu, penting menjaga, merawat dan menumbuhkan serta mengembangkan semua kinerja positif tersebut.
Jaksa Agung ST Burhanuddin pada peringatan Hari Bhakti Adhyaksa pada tahun ini mengingatkan semua insan jaksa agar tidak mengorbankan dan menyia-nyiakan goresan tinta emas tersebut. Apalagi kinerja positif itu merupakan hasil dari kerja bersama.
“Pencapaian ini sebagai hasil dari kombinasi pelaksanaan tugas dan wewenang penanganan perkara yang tepat dan dilakukan orang yang tepat dalam artian integritas dan kapabilitasnya yang mumpuni,” tutur Burhanuddin dalam keterangan resminya pada 22 Juli lalu.
Soal tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan RI itu tercermin dari hasil survei Indikator Politik Indonesia pada April 2024. Dari hasil survei itu, Kejaksaan Agung menjadi lembaga penegak hukum yang paling dipercaya di Indonesia. Tingkat kepercayaan publik terhadap Kejagung mencapai 74,7% melewati Mahkamah Konstitusi, pengadilan, Polri, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sedangkan dari hasil jajak pendapat Litbang Kompas pada 18-20 Juni 2024 menemukan citra positif Kejaksaan berada di angka 68,1%. Hasil survei ini menjadikan citra positif lembaga Kejaksaan encapai angka tertinggi dalam 2 tahun terakhir.
Kinerja positif ini pun mendapat apresiasi dari Keluarga Besar Purna Adhyaksa (KBPA). Sebagai salah satu lembaga kontrol sosial, KBPA menilai tidak bisa dipungkiri capaian kinerja Kejagung sungguh luar biasa sehingga menjadi lembaga penegak hukum yang dipercaya publik.
“Sangat tinggi publik trust-nya (kepercayaan masyarakat) karena itu saya bilang Kejaksaan Agung hebat,” tutur Ketua Umum KBPA Noor Rachmad.
Di samping itu, kata Noor Rahcmad, pencapaian Kejaksaan ini tidak terlepas dari kontribusi Jaksa Agung Burhanuddin dan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah dalam menangani kasus-kasus mega-korupsi. Apalagi membongkar kasus korupsi tidak mudah karena membutuhkan usaha dan nyali besar karena melibatkan banyak pihak.
Karena itu pula, kata Noor Rachmad, pihaknya mendukung Jaksa Agung Burhanuddin dan Jampidsus menuntaskan kasus-kasus besar seperti dugaan korupsi timah. Juga mengingatkan agar menghadirkan wajah penegakan hukum secara profesional, berintegritas dan tanpa pandang bulu.
“Saya kira nyali Jaksa Agung (Burhanuddin) dan Jampidsus (Febrie) merupakan bentuk penegakan supremasi hukum yang sesungguhnya. Apalagi saya tidak melihat sedikitpun kekhawatiran di kedua orang ini dalam mengusut tuntas kasus tersebut,” kata Noor Rachmad.
