Pemain Baru di Industri Otomotif Terus Bermunculan, Apa yang Dilakukan Astra?

0
51

PT Astra International Tbk (ASII) mengakui pemain baru di industri otomotif Indonesia terus bermunculkan. Tetapi, pangsa pasar Astra tetap bertambah dalam lima tahun terakhir.

Sekarang memang semakin banyak pemain baru yang masuk ke pasar kita, terutama produk China yang cukup signifikan,” ujar Direktur Astra International, Henry Tanoto dalam konferensi pers paparan publik Astra secara virtual, Kamis, 8 Agustus.

“Buat kami, [kemunculan pemain-pemain baru]  ini cukup baik, karena berarti market otomoatif di Indonesia ini sangat atraktif dan juga akan tumbuh ke depan. Jadi, ini memberikan sinyal yang baik,” tambah Henry.

Menghadapi persaingan yang kian kompetitif itu, Henry berkata, Astra tetap menghadirkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, seperti yang telah dilakukan selama ini.

“Jadi, mulai dari (mobil) ICE, kemudian hybrid dan juga BEV (battery electric vehicle). Kemudian dari entry segment to luxury segment, kemudian juga passenger car dan juga commercial car. Sejauh ini kalau kita lihat acceptance-nya cukup baik,” ujarnya.

Baca Juga :   Vaksinasi Gotong Royong: 2000 Karyawan Grup Astra Divaksinasi Oleh Kimia Farma

Pangsa pasar Astra, kata Henry, per Juni 2024 sebesar 57%, meningkat dari 52% pada 2019.

Selain mengahdirkan produk yang sesui kebutuhan, tambah Henry, Astra juga didukung ekosistem bisnis yang lengkap. Tidak hanya penjualan, tetapi juga jaringa purna jual (afater sales), pembiayaan, asuransi dan penjualan mobil bekas (used car). Ekosistem yang lengkap ini memberikan kemudahan kepada pelanggan.

Henry mengatakan, penjualan kendaraan listrik Astra juga terus meningkat di Indonesia. Menurutnya, pada 2023 pangsa pasar kendaraan listrik Astra sebesar 6,6%, meningkat menjadi 9,3% pada 2024 ini. Sebesar 70% dari pangsa pasar tersebut adalah kendaraan hybrid.

“Ini memang menunjukkan selain  BEV juga growing, tetapi hybrid juga diterima sangat baik sekali oleh masyarakat  Indonesia..bahkan beberapa model hybrid kita resale value lebih baik dari combustion engine,” ujarnya.

Henry mengatakan, pangsa pasar mobil hybrid Astra di Indonesia mencapai 60%.

Kemana Arah Bisnis Astra?

Saat ini, Astra memiliki tujuh lini bisnis. Sejak beberapa tahun lalu, Astra telah menetapkan arah investasinya ke depan. Selain terus mengoptimalkan kinerja bisnis intinya, Astra juga terus berinvestasi pada sektor-sektor baru yang prospektif.

Baca Juga :   Asuransi Astra Lanjutkan Program untuk UMKM di Semarang

“Seperti diketahui, bisnis inti kami hari ini terdiri atas tujuh lini bisnis dengan kontribusi yang variatif, yang berbeda dari satu lini bisnis dengan lini bisnis lainnya. Tetapi tujuh lini bisnis inti kami ini yang harus kami lakukan optimalisasi dari waktu ke waktu dengan berbagai cara, di antaranya adalah bagiamana investasi baik di bisnis inti maupun bisnis yang ada kaitannya dengan bisnis inti kami, untuk memperluas cakupan dari pada bisnis inti kami,” ujar Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro.

Djoni mengatakan, sudah banyak hal yang dilakukan Astra untuk memeprluas cakupan bisnis intinya. Astra milsanya berinvestasi di Bank Saqu dan platform penjualan mobil bekas OLX.

Di luar bisnis inti, Djoni mengatakan, Astra juga berinvestasi pada sektor potensial dalam jangka panjang.

“Tetapi tentunya selalu kami selaraskan dengan bagaimana kesesuaian strategis sektor-sektor tersebut bagi eksosistem Astra. Diantaranya sketor pelayanan kesehatan. Itu adalah satu sektor yang secara serius kami masuki, [karena] memiliki suatu potensi pertumbuhan yang baik,” ujar Djony.

Leave a reply

Iconomics