RedDoorz Bukukan Cash Flow Operasional Positif pada Juli 2023

Lini produk SANS Hotel besutan RedDoorz yang membidik gen Z dan milenial/Dok. RedDoorz
Platform multi-brand perhotelan dan akomodasi RedDoorz membukukan cash flow operasional positif pada Juli 2023. Pencapaian tumbuh 4 kali lipat dibandingkan dengan periode sebelum masa pandemi Covid-19.
CEO RedDoorz Amit Saberwal mengatakan, cash flow positif tersebut karena efektivitas RedDoorz mengurangi tingkat cash burn rate hingga 70% secara tahunan (yoy) pada Semester I/2023. Hal itu sejalan dengan ambisi RedDoorz untuk mencapai group break even point (BEP) pada akhir 2023.
Pada periode Agustus 2023, kata Amit, pertumbuhan penjualan kamar RedDoorz juga mengalami kenaikan lebih dari 3 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan pesat pun terjadi pada jumlah properti multi-brand yang dicapai SANS Hotel dan UrbanView. Untuk SANS Hotel telah memiliki 50 properti, sedangkan UrbanView mempunyai 200 properti hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun.
Amit mengatakan, berbagai peningkatan itu berhasil dicapai karena menerapkan berbagai strategi dalam masa pemulihan pasca-pandemi Covid-19. Adapun strategi yang tersebut meliputi efisiensi biaya operasional hingga marketing, optimalisasi penggunaan artificial intelligence (AI), dan fokus mengembangkan bisnis pada core market di Indonesia dan Filipina.
“Sebelum pademi, banyak hotel-hotel di Asia yang mengandalkan pergerakan turis Tiongkok, namun setelah pandemi kita telah belajar untuk tidak lagi bergantung pada mereka,” kata Amit dalam Media Luncheon RedDoorz Indonesia di Madame Delima, Jakarta beberapa waktu lalu.
Sementara itu, VP Operations & Multi-Brand RedDoorz Indonesia Adil Mubarak mengatakan, seiring dengan peningkatan okupansi yang ada, pihaknya juga berhasil menambah jumlah pelanggan loyal. Dengan segala pencapaian selama Semester I/2023, RedDoorz optimistis bisa mencapai group BEP pada Kurtal IV/2023 dan meraih EBITDA positif pada 2024.
“Kami yakin pergerakan wisatawan domestik ini masih akan terus meningkat sampai akhir 2023 dan diharapkan berimplikasi pada okupansi hotel RedDoorz dan multi-brand,” ujar Adil.
Hal itu, kata Adil, sejalan dengan pernyataan yang disampaikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang menyebutkan jumlah pergerakan wisatawan domestik di Indonesia sudah mencapai 433 juta orang pada pertengahan 2023 ini. Pemerintah menargetkan jumlah wisatawan yang berkunjung sebesar 1,2 miliar orang sepanjang 2023.
Lebih lanjut, kata Adil, pihaknya dalam 3 hingga 4 tahun ke depan, menargetkan 8.000 jumlah properti menjadi milik RedDoorz. “Rencana kami berikutnya adalah bisa go public di 2027 karena kami ingin menjadi perusahaan jaringan perhotelan terbesar di Asia Tenggara,” kata Adil.
Leave a reply
