Bitcoin Berusaha Menembus ke Level US$ 9.000 Lagi

Para trader atau investor aset digital cryptocurrency benar-benar sumringah di awal tahun 2020 ini. Bagaimana tidak, harga Bitcoin (BTC) terus naik hingga pertengahan bulan ini.

Sepanjang Januari harga BTC sudah naik 23,2%. Sedangkan dalam sepekan ini, kenaikannya sekitar 13,13%.

Seperti ditulis dalam artikel pekan lalu, harga BTC dan juga cryptocurrency lainnya kembali memasuki kondisi bullish sejak 3 Januari lalu. Pemantiknya adalah ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah pasca tewasnya seorang jenderal top Iran Qasem Soleimani.  Jenderal 62 tahun itu tewas setelah konvoi mobil yang ditumpanginnya dihantam rudal Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Sentimen geopolitik ini seakan membangkitkan gairah para investor dan trader cryptocurrency global sehingga harga aset digital ini terus naik. Saat artikel ini dibuat pada Jumat (17/1) siang, harga BTC bergerak di kisaranUS$ 8.800-an hingga US$ 8.900-an. Bahkan hari ini , BTS sudah berhasil menyentuh level tertinggi sejak 12 November lalu yaitu di US$ 8.950.

Pergerakan harga BTC hingga Jumat siang (17/1).

BTC tampaknya masih berusaha untuk menembus tembok resistance US$ 9.000. Level ini terakhir disentuh pada 11 November 2019 lalu. Bila level ini berhasil di tembus maka diperkirakan BTC akan melanjutkan penguatan ke level selanjutnya yaitu US$ 10.000.

Dengan menggunakan grafik harian, secara teknikal pergerakan harga BTC pada saat artikel ini dibuat berada di atas garis Moving Average (MA) 9. Ini mengindikasikan kondisi market yang sedang bullish atau tarik-menarik antara pembeli dan penjual dimenangkan oleh pembeli sehingga harga cenderung naik.

Bagi trader atau investor yang sudah untung selama pekan ini, ada baiknya untuk merealisasikan dulu keuntungan yang ada. Karena indikator RSI menunjukkan harga sudah berada di area jenuh beli.

Dengan menggunakan data harga Jumat siang ini, diperkirkan beberapa waktu ke depan, harga BTC akan bergerak pada rentang support US$ 8.514 sampai US$ 8.752. Sedangkan level resistanece diperkirakan akan berada pada rentang  US$ 8.990 hingga US$ 9.228.