Pasar Modal Syariah Tumbuh Pesat, Tetapi Edukasi Harus Terus Dilakukan
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sektor pasar modal syariah di Indonesia tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Meski demikian, edukasi harus terus-menerus dilakukan agar produk pasar modal syariah makin dikenal.
Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan BEI mengatakan dalam lima tahun terakhir, jumlah saham syariah terus mengalami peningkatan yang siginifikan.
“Kita mencatat misalnya di 2016 baru tercatat 331 saham syariah. Sementara perkembangan terakhir per akhir Maret 2021 sudah ada 434 saham yang tercatat sebagai saham syariah atau mengalami peningkatan 31%. Angka 434 saham syariah ini proporsinya adalah 60% dibanding total saham yang saat ini tercatat di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 724 saham,” ujar Hasan ketika menjadi pembicara pada acara Sharia Fair 2021 sesi 3 dengan topik “Pasar Modal Syariah, Sarana Investasi Amanah”, Selasa (6/4).
Dari sisi kapitalisasi pasar, tambah Hasan, saham syariah juga terus bertumbuh dari Rp3.249 triliun pada 2016 menjadi Rp3.439 triliun per 31 Maret 2021.
Hasan mengatakan pertumbuhan saham syariah ini konsisten dalam beberapa tahun. Sebagai gambaran, dari 11 IPO saham baru tahun ini, semuanya masuk dalam indeks saham syariah Indonesia atau ISSI. Tahun 2020 lalu, dari jumlah IPO saham yang berjumlah 51 saham, 75% diantaranya masuk saham syariah.
“Jadi kalau melihat tren pertumbuhan ini, ke depan tentu kami sangat optimis pasar modal syariah dan juga saham sayariah ini akan terus bertumbuh. Hal ini tentu juga didukung dengan keseriusan dari pemerintah dan regulator yang terus memajukan ekonomi dan keuangan syariah serta membangun ekosistem industri halal di Indonesia ini,” ujarnya.
Anderson Sumarli, CEO Ajaib Group mengatakan di kalangan milenial memang ada antusiasme terhadap produk-produk pasar modal syariah. “Contohnya di platform investasi Ajaib, saham-saham yang paling populer, termasuk juga BRIS dan BTPS juga produk perbankan syariah lainnya. Ada juga reksa dana syariah yang cukup populer di platform kita yaitu reksa dana Trimegah Syariah Saham. Jadi memang kita lihat bahwa khususnya di kaum milenial itu ada antusiasme yang sangat tinggi terhadap produk-produk pasar modal syariah,” ujar Anderson pada kesempatan yang sama.
Namun, Anderson mengatakan ke depan edukasi tetap perlu terus dilakukan. Karena menurutnya, dalam berbagai acara edukasi yang dilakukan Ajaib, pertanyaan yang sering muncul adalah ‘apakah ada produk saham yang halal atau produk reksa dana yang halal’. “Ini tentu sesuatu yang gampang kita jawab, tetapi yang penting adalah kita mesti edukasi dengan baik,” ujar Anderson.