PTBA Raup Laba Bersih Rp2,03 Triliun di Semester I-2024, Tetap Waspada Fluktuasi Pasar dan Koreksi Harga

0
33

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp19,64 triliun pada semester pertama tahun 2024. EBITDA PTBA sebesar Rp3,63 triliun.

Manajemen juga menyampaikan PTBA membukukan laba bersih Rp2,03 triliun. Adapun total aset perusahaan per 30 Juni 2024 sebesar Rp38,39 triliun.

Secara triwulanan (quarter to quarter), kinerja keuangan PTBA mengalami peningkatan signifikan. Pendapatan pada kuartal II tahun 2024 sebesar Rp10,23 triliun. Nilai tersebut naik 9% dibanding kuartal I-2024. Laba bersih pada kuartal II-2024 mencapai Rp1,24 triliun, atau tumbuh 57% secara kuartalan.

Pencapaian laba bersih didukung oleh peningkatan kinerja operasional Perseroan sepanjang Semester I-2024. Total penjualan batu bara PTBA pada Januari-Juni tahun ini mencapai 20,05 juta ton, meningkat 15% secara tahunan (year on year). Ekspor batubara PTBA pada periode ini sebesar 8,48 juta ton atau naik 20% secara tahunan (year on year). Sebagai pembanding, penjualan ekspor pada semester I-2023 sebesar 7,10 juta ton.

Realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 11,57 juta ton, tumbuh 12% dibanding semester I-2023 yang sebesar 10,33 juta ton. Adapun per Semester I-2024, produksi batu bara PTBA mencapai 18,76 juta ton dan realisasi angkutan dengan kereta api 17,33 juta ton.

Baca Juga :   Semen Indonesia: Sustainability Framework Dibuat untuk Fokus Turunkan Emisi Karbon

Tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 19% secara tahunan dari US$93,49 per ton pada semester I-2023 menjadi US$75,89 per ton pada semester I-2024. Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 36% secara tahunan menjadi US$130,66 per ton, dari US$204,27 per ton pada semester I-2023.

PTBA menyampaikan akan terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.

Leave a reply

Iconomics