
Suku Bunga Acuan Naik, BSDE Tetap Optimistis Target Marketing Sales Rp7,7 Triliun dapat Tercapai

Hermawan Wijaya, Direktur BSDE dalam konferensi pers Public Expose Live, Kamis (15/9).
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) tetap optimistis dapat mencapai target marketing sales atau prapenjualan Rp7,7 triliun hingga akhir tahun ini, meski ada tantangan kenaikan suku bunga dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Optimisme tersebut tidak lepas dari pencapaian kinerja prapenjualan sepanjang enam bulan pertama yang sudah mencapai Rp4,7 triliun atau sekitar 62%.
Segmen residensial merupakan segmen dengan kontribusi terbesar yakni Rp2,97 triliun, disusul kemudian oleh segmen komersial sebesar Rp1,43 triliun.
“Kami ini akan terus melanjutkan pemasaran produk-produk unggulan baik residensial maupun komersial sampai dengan akhir tahun 2022,” ujar Hermawan Wijaya, Direktur BSDE dalam konferensi pers Public Expose Live, Kamis (15/9).
Beberapa produk residensial dan komersial yang dipasarkan sepanjang 2022 di BSD City sebagai flagship project antara lain: Yuthica, Latinos Business District, Laurel, Kanade, Tanakayu (klaster Jiva, Svani, Svadhi Svasti), Campton dan Ruko Greenwich.
Christy Grasseal, Corporate & Head of Investor Relations BSDE mengatakan dibandingkan pencapaian tahun lalu, target prapenjualan Rp7,7 triliun tahun ini memang terbilang konservatif, tetapi tetap optimis. Hal ini tercermin dari pencapaian pada semester pertama yang sudah mencapai 62% dari target.
“Kami harapkan sampai akhir tahun bisa tercapai 100% dengan rintangan-rintangan yang ada, kita sudah melalui dua rintangan yang ada. Pertama adalah trending up interest rate, BI-7 Day Reverse Repo Rate, yang sudah naik satu kali. Kita juga baru saja diumumkan kenaikan BBM subsidi. Dua hal ini tentunya memiliki impact bagi pencapaian marketing sales kami,” ujar Christy.
Christy menambahkan kenaikan suku bunga acuan dan juga kenaikan harga BBM relatif tidak terlalu berdampak signifikan pada target Perseroan pada tahun ini. Karena itu, BSDE tetap optimistis dapat mencapai target marketing sales Rp7,7 triliun.
Pencapaian prapenjualan atau marketing sales yang solid akan berdampak pada pencapaian Pendapatan Usaha. Saat penyerahan unit kepada konsumen, maka prapenjualan akan diakui sebagai Pendapatan Usaha.
Pada enam bulan pertama, BSDE berhasil membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp3,83 triliun hingga akhir Juni 2022. Pencapaian tersebut setara pertumbuhan 17,87% secara year on year. Tercatat pada periode yang sama tahun lalu membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp3,25 triliun.
“Untuk menjaga tingkat pertumbuhan dan keberlangsungan usaha pada level yang diinginkan, kami berupaya menjaga margin laba kotor di kisaran >60%,” ujar Hermawan.
Hingga akhir Juni 2022, Laba Kotor tercatat sebesar Rp2,37 triliun, tumbuh 8,39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,19 triliun. Kemudian Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk tercatat sebesar Rp463,64 miliar.