Harbolnas: Dari 121212 ke 121221

Memasuki akhir tahun 2021, ketika membuka media sosial, kita akan mendapati promo spesial pada 12 Desember 2021, atau biasa disebut Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) yang selalu menggiurkan. Harbolnas mulai digelar pertama kalinya pada tahun 2012 yang kala itu dikenal sebagai 121212. Tujuannya adalah untuk mendorong dan mengedukasi masyarakat di Indonesia tentang mudahnya berbelanja via online.

Masyarakat sudah mulai terbiasa dengan berbelanja melalui online dari sejumlah e-commerce maupun marketplace online dari dalam maupun luar negeri. Apalagi saat adanya pandemi Covid-19.

Menurut hasil penelitian Nielsen Indonesia, Penyelenggaraan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2020 berhasil mencatatkan nilai transaksi berkisar di atas Rp11,6 triliun. Angka tersebut melampaui target Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) sebagai penyelenggara. Dari penelusuran penyelenggaraan Harbolnas dari tahun ke tahun menunjukkan tren kenaikan secara berkelanjutan. Transaksi naik sekitar sebesar 28,8% pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019.

Menurut Bank Indonesia, sebelumnya telah memperkirakan volume transaksi e-commerce meningkat 38,17% dari 925,86 juta transaksi pada 2020 menjadi 1,27 miliar transaksi pada 2021. Dikutip dari CNBC, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkap Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan transaksi e-commerce tahun ini hingga 33,2%, dari tahun 2020 yang sebesar Rp 253 triliun menjadi Rp 337 triliun di tahun 2021. Hal ini menujukkan daya beli masyarakat Indonesia di Harbolnas akan diprediksikan meningkat.

Menurut penelitian dari Nielsen Indonesia 2020, barang-barang yang sering dibeli pada Harbolnas 2020 adalah produk fashion dan pakaian olahraga merupakan produk yang paling banyak dibeli yakni sebanyak 81%. Kosmetik menduduki posisi berikutnya dengan 50%. Kemudian, sekitar 34-36% juga membeli gawai, produk perawatan diri, makanan dan minuman, serta barang elektronik pada 12 Desember 2020. Sementara itu, kurang dari 30% responden yang membeli produk perjalanan, kebutuhan sehari-hari, buku, dan produk hiburan lainnya.