DPR Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Segera Tangani Korban Gempa di Cianjur

DPR mendesak pemerintah pusat dan daerah segera bergerak cepat menangani para korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawab Barat pada Senin (21/11) tadi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya harus menjadikan keselamatan korban gempa sebagai prioritas untuk percepat evakuasi.

“Atas nama DPR dan pribadi, saya menyampaikan duka cita mendalam untuk para korban meninggal akibat gempa bumi yang melanda wilayah Cianjur dan sekitarnya.  Prioritaskan keselamatan warga. Korban luka harus segera ditangani, apalagi tidak sedikit anak-anak yang menjadi korban,” kata Ketua DPR Puan Maharani dalam keterangan resminya, Senin (21/11).

Selanjutnya, kata Puan, setiap pihak agar dapat segera menangani luka-luka korban gempa yang mendapat perawatan di halaman RSUD Cianjur. Pasalnya, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit tersebut tidak mampu menampung korban gempa yang terus berdatangan dari berbagai daerah.

“Segera bangun rumah sakit darurat, dan perbanyak bantuan tenaga medis untuk membantu korban gempa di Cianjur,” ujar Puan.

Puan juga mendorong kerja sama antara lintas kementerian/lembaga, sehingga dapat mempermudah penanganan darurat bencana. Kemudian, lokasi pengungsian korban lebih menjadi perhatian khususnya soal kenyamanan dan keamanan untuk warga.

“Pemerintah sigap menyiapkan segala kebutuhan masyarakat. Termasuk pasokan listrik dan air. Kemudian selimut, dan alas tidur bagi warga khususnya korban anak, lansia, ibu hamil dan ibu menyusui,” kata Puan lagi.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan BNPB, hingga sore ini tercatat 46 orang meninggal dunia dan 700 orang mengalami luka-luka akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo. Gempa tersebut terasa hingga wilayah Jakarta dan sekitarnya yang juga menyebabkan longsor di sejumlah lokasi, seperti ruas jalan Puncak-Cipanas-Cianjur, yang menyebabkan akses jalan tersebut lumpuh total.

Selain merusak rumah warga di sekitar lokasi, gempa juga merusak beberapa sarana umum di Cianjur seperti pondok pesantren, rumah sakit, hingga gedung pemerintahan.