Komisi VI Minta Waskita Karya Gunakan Dana PMN dan Right Issue untuk Proyek JTTS
Komisi VI DPR meminta PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk menyelesaikan proyek jalan tol yang dibiayai lewat penyertaan modal negara (PMN) 2022 sesuai dengan target yang ditentukan. Desakan Komisi VI ini muncul setelah mendengarkan paparan dari manajemen Waskita Karya soal usulan PMN dan right issue pada 2022.
Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima mengatakan, pihaknya memahami dan menerima penjelasan Waskita Karya soal PMN tunai tahun anggaran 2022 senilai Rp 3 triliun dan rencana pelaksanaan right issue senilai Rp 980 miliar. Kemudian, Waskita Karya diminta melibatkan pelaku usaha setempat khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
“Dengan demikian, dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi warga setempat,” tutur Aria di Kompleks Parlemen, Senin (21/11).
Masih kata Aria, pihaknya mendorong Waskita Karya untuk berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, soal penetapan peraturan pemerintah yang dikeluarkan presiden, serta percepatan pencairan dana PMN tunai 2022.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, rencana penggunaan dana PMN tunai tersebut akan dialokasikan untuk menyelesaikan ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung yang ditargetkan selesai pada pertengahan 2023 dengan biayai Rp 2,04 triliun. Kemudian, Waskita Karya juga akan menggunakan dana PMN tersebut untuk menyelesaikan ruas Tol Bogor-Ciawi Sukabumi tahap berikutnya senilai Rp 996 miliar.
Selanjutnya terkait rencana right issue, kata Destiawan, Perseroan akan melakukannya di 2022 yang termasuk dari rangkaian penerimaan PMN 2022. Target komposisi pemerintah pada posisi semula yaitu 75% pemerintah dan 25% publik.
Rencana right issue tersebut, kata Destriawan, juga didorong adanya peningkatan corporate rating dari ‘BBB’ dengan negative outlook menjadi ‘BBB’ dengan stable outlook pada kuartal 2022 dari Pefindo Indonesia.
“Peningkatan rating ini disebabkan adanya PMN dan right issue 2021. Dengan kenaikan rating ini, Waskita yakin right issue 2022 akan terserap dengan baik oleh publik, diiringi dengan perbaikan kinerja dan trust para stakeholder,” tutur Destiawan.