Pasangan Prabowo-Gibran Dinilai Mampu Bawa Sektor Digital Indonesia Lebih Baik Lagi
Pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka dinilai mampu membawa perkembangan sektor digital di Indonesia menjadi lebih baik lagi. Visi-misi dan gagasan yang sudah disampaikan pasangan calon nomor urut 2 itu bisa menjadi titik terang membuka potensi digitalisasi di Indonesia.
“Saya melihat Prabowo-Gibran mempunyai visi misi yang cukup baik dalam menangani digitalisasi. Termasuk dalam stimulus kredit untuk startup. Itu bagus sekali untuk mengembangkan potensi yang kita miliki,” kata CEO Sydeco Cyber Security Solution Gema Sasmita dalam acara Membedah Program digitalisasi Prabowo-Gibran di Sekretariat Relawan Pride, Jakarta, Rabu (3/1) kemarin.
Gema mengatakan, pihaknya melihat pasangan Prabowo-Gibran cukup serius dalam menghadapi transformasi digital saat ini. Begitu pula dalam hal perlindungan data, pasangan Prabowo-Gibran juga memiliki gagasan dalam hal menjaga keamanan siber di Indonesia.
“Saya melihat keseriusan di Prabowo-Gibran untuk bisa menyambut, merespons, dan adaptif terhadap perubahan digitalisasi, dan cyber security. Termasuk adanya rencana kerja sama dengan beberapa negara terkait keamanan cyber,” ujar Gema.
Lebih jauh Gema mengatakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu dinilai mampu mewujudkan manusia yang berkualitas dalam bidang digital dan keamanan siber. Apalagi dalam dunia teknologi, kedua hal itu menjadi kunci untuk membuka potensi digital yang ada di Indonesia.
“Dan saya kira rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) jilid 5 itu, salah satunya adalah meningkatkan kualitas manusia,” ujar Gema lagi.
Sementara itu, Co-Founder & Chief Officer Nafas Pietr Jakubowski menambahkan, ilmu teknologi dan pemanfaatan sistem digital berkembang sangat pesat. Dalam kurun waktu 5-10 tahun, berbagai macam sensor dan chip tercipta untuk menganalisa beragam masalah yang ada saat ini.
Bahkan, kata Pietr, inovasi digital juga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan positif. “Dengan adanya sensor yang lebih banyak kita memang bisa beranalisa banyak hal untuk membuat kebijakan yang tepat dan decision making yang tepat. Jadi itu sesuatu yang penting juga,” kata Pietr.