Politikus Golkar Minta Mendag Buktikan soal Tersangka Mafia Minyak Goreng

Anggota DPR dar Fraksi Golkar Firman Soebagyo mendesak Menteri Perdagangan (Mendag) M. Lutfi untuk membuktikan kata-katanya soal akan ada tersangka mafia minyak goreng di Mabes Polri. Lutfi diminta jangan hanya berwacana atas polemik kenaikan serta kelangkaan minyak goreng.

“Jangan hanya wacana kalau memang benar ya harus dibuktikan,” kata Firman di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (21/3).

Firman mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) seharusnya segera melaporkan buki yang mereka punya terkait mafia minyak goreng ke Satgas Pangan Polri. Bahkan jika diperlukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus ikut turun tangan membantu memberantas mafia minyak goreng itu bilamana melibatkan pejabat publik.

Di samping itu, kata Firman, Kemendag harus mampu mengungkap dan menangkap mafia kakapnya, tidak sekadar mafia minyak goreng kelas teri. Langkah pemerintah dengan mensubsidi harga minyak goreng curah pun patut diapresiasi walau Kemendah harus terus menjaga kepercayaan rakyat.

Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri menyatakan belum mengetahui adanya informasi terkait pengumuman tersangka dugaan mafia minyak goreng. “Kok saya belum tahu yah,” kata Wakil Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dihubungi.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim ini mengatakan, pihaknya juga belum berkoordinasi dengan Kemendag. Dan tidak ada data dan temuan Kemendag yang diserahkan ke Polri.

“Belum yah (data dan temuan dari Kemendag),” ujar Wisnu.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan M. Lutfi memastikan ada 3 tersangka penimbun atau mafia minyak goreng yang ditangkap dan akan diumumkan Mabe Polri pada Senin (21/3) ini. Pernyataan ini sebagai respons Lutfi bahwa pemerintah tidak akan kalah dengan mafia minyak goreng dan memastikan para mafia tersebut dijebloskan ke penjara.

“Saya, kita pemerintah, tidak pernah mengalah apalagi kalah dengan mafia, saya akan pastikan mereka ditangkap dan calon tersangkanya akan diumumkan hari Senin (hari ini,” kata Lutfi

Lutfi menuturkan, pihaknya telah memberikan data praktik mafia minyak goreng ke Bareskrim Mabes Polri untuk diproses hukum. Praktik yang dilakukan para mafia tersebut antara lain mengalihkan minyak subsidi ke minyak industri, mengekspor minyak goreng ke luar negeri dan mengemas ulang minyak goreng agar bisa dijual dengan harga yang tak sesuai harga eceran tertinggi (HET).