Anggota Komisi VII Ini Nilai Pemerintah Harus Segera Turunkan Harga BBM Subsidi

0
235
Reporter: Rommy Yudhistira

Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mendesak pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, harga minyak dunia saat ini mengalami penurunan dari US$ 120 per barel pada Juni 2022, menjadi US$ 76,66 per barel pada Desember 2022.

Karena itu, kata Mulyanto, pemerintah tidak memiliki alasan untuk menunda penurunan harga BBM bersubsidi baik untuk jenis Solar maupun Pertalite. PT Pertamina (Persero) seharusnya dapat menerapkan penyesuaian harga seperti harga BBM pada umumnya yang mengalami penurunan.

“Dengan logika yang sama, maka harga BBM bersubsidi, sudah seharusnya diturunkan juga oleh pemerintah. Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menahan harga BBM bersubsidi di tengah merosotnya harga minyak dunia ini,” kata Mulyanto dalam keterangan resminya, Jumat (6/1).

Mulyanto mengatakan, harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Desember 2022 merosot hingga US$ 76 per barel. Angka ini dinilai sudah jauh berada di bawah perhitungan asumsi makro APBN yaitu sebesar US$ 100 per barel, dan asumsi makro APBN 2023 sebesar US$ 95- US$ 100 per barel.

Baca Juga :   Usulan Jabodetabek Menjadi Jakarta Raya Harus Dilakukan Sesuai Aturan

Di sisi lain, kata Mulyanto, nilai tukar dolar terhadap rupiah sejak Oktober 2022 terbilang relatif stabil, sedangkan volume BBM subsidi relatif tetap. Dengan kata lain, kebutuhan anggaran untuk mensubsidi BBM ini seharusnya sudah berkurang.

“Bila dana subsidi BBM yang ada tidak dialihkan untuk pos pengeluaran lain, maka semestinya harga BBM dapat diturunkan. Kalau pemerintah pro rakyat, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk menurunkan harga BBM bersubsidi, agar angka inflasi turun dan daya beli masyarakat meningkat,” tutur Mulyanto.

Sementara itu, pemerintah beralasan tidak tergesa-gesa menurunkan harga BBM bersubsidi walau harga minyak dunia sedang turun. Pasalnya, kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta, harga minyak mentah dunia selalu berubah-ubah mengikuti sentimen atau kondisi dunia.

Karena itu, kata Isa, pemerintah perlu mempertahankan harga BBM subsidi sambil melihat situasi pergerakan harga minyak mentah ke depan.

“Penurunan harga BBM subsidi tidak hanya melihat harga minyak mentah dunia yang sedang turun. Ada aspek lain seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar, termasuk konsumsi masyarakat terhadap BBM subsidi,” kata Isa.

Baca Juga :   Soal Libur Nasional, Anggota Komisi IX Ini Ingatkan Dampak Negatifnya

 

Leave a reply

Iconomics