Setelah Pernyataan Efektif dari OJK, BNC Akan Right Issue pada 24 November 2022

0
516
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue.

Direktur Utama PT BNC Tjandra Gunawan mengatakan, pihaknya akan menerbitkan sebanyak 2.617.133.843 lembar saham baru. Dan, setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam daftar pemegang saham per tanggal 22 November 2022 berhak memperoleh HMETD.

Tjandra mengatakan, satu HMETD memberikan hak kepada pelaksanaan Rp 650 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima BNC sebesar Rp 1,7 triliun. “Mempertimbangkan kondisi market dan perekonomian beberapa bulan terakhir, kami memutuskan untuk mengubah target perolehan dana dari perhelatan rights issue kami kali ini, yang awalnya sebesar Rp 5 triliun menjadi Rp 1,7 triliun,” kata Tjandra dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Tjandra melanjutkan, dalam prospektus yang diterbitkan,pemegang saham utama BNC,PT Akulaku Silvrr Indonesia, PT Gozco Capital, dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd akan melaksanakan secara penuh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan.

Baca Juga :   Wapres dan Ketua DK OJK Resmikan Bank Wakaf Mikro di NTB

Soal tanggal right issue, kata Tjandra, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 24 November 2022, bersamaan dengan periode perdagangan HMETD yang berlangsung pada 24-30 November 2022. Kemudian, terkait dengan akhir pembayaran pemesanan, batas waktu yang ditentukan yakni pada 2 Desember 2022, dengan penjatahan yang dilakukan pada 5 Desember dan pengembalian uang pemesanan pada 7 Desember 2022.

“Angka ini sementara kami nilai sangat cukup untuk menjadi fuel bagi BNC  dalam mengeksekusi milestones yang sudah kami rencanakan ke depannya,” ujar Tjandra.

BNC disebut mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun ini, yang tercermin dari kinerja DPK, fee based income, pendapatan bunga bersih, hingga membukukan laba pada Kuartal III/2022. Karena itu, Tjandra optimistis BNC berada di jalur yang tepat, sehingga dana yang akan diperoleh dapat mendukung kinerja usaha Perseroan yang lebih baik lagi di tahun berikutnya.

Disamping itu, kata Tjandra, right issue juga akan meningkatkan kapasitas pendanaan BNC untuk pengembangan bisnis perusahaan sehingga kinerja perusahaan pasca-right issue diproyeksikan mengalami pertumbuhan berkelanjutan.

Baca Juga :   Untuk Memanfaatkan AI, Komdigi Sebut Manusia Harus Kuasai 3 Komponen Inti, Apa Saja?

“Pelaksanaan right issue merupakan bentuk komitmen Perseroan untuk selalu mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk dalam pemenuhan modal inti. Dan target jumlah perolehan dana Rp1,7 triliun tersebut akan digunakan Perseroan untuk memperkuat modal inti dan sebagai modal kerja pengembangan usaha Perseroan,” tutur Tjandra.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics