Indef: Aktivitas Masyarakat di Sejumlah Provinsi Naik Selama PPKM Darurat

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut pergerakan masyarakat di masa PPKM Darurat untuk menegah penyebaran Covid-19 justru meningkat. Kendati berbeda-beda di tiap-tiap daerah, tetap diperlukan penanganan yang lebih efektif untuk agar mobilitas masyarakat itu bisa ditekan.

“Di DKI Jakarta dan Jawa Timur aktivitas di tempat kerja turun signifikan dengan adanya kebijakan PPKM Darurat ini. Tetapi jika dilihat di tempat lain justru terjadi peningkatan seperti di Jawa Tengah dan Jawa Barat,”,” kata peneliti Indef Media Wahyudi Askar dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (16/7).

Wahyudi mengatakan, peningkatan aktivitas masyarakat Jawa Timur di rumah merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan provinsi lain. Sedangkan aktivitas masyarakat di rumah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten trennya paling rendah.

Berdasarkan tren tersebut, kata Wahyudi, penerapan PPKM Darurat di Jawa Tengah relatif kurang efektif dibandingkan dengan 6 provinsi lain di Jawa-Bali. Sementara aktivitas di area stasiun transportasi turun cukup signifikan dan terbesar terjadi di Jawa Timur serta terendah di DKI Jakarta.

Pengendalian mobilisasi masyarakat untuk retail dan rekreasi, kata Wahyudi, di Jawa Timur dan DIY Yogyakarta berdampak signifikan. Namun, mobilitas di area tersebut kurang signifikan perubahannya untuk Provinsi Bali. Pemberlakuan PPKM Darurat berdampak signifikan mengurangi aktivitas masyarakat Bali di taman, namun meningkat di daerah DKI Jakarta dan DIY Yogyakarta.

“Penurunan aktivitas ekonomi terjadi di semua sektor. Namun, skalanya berbeda di setiap provinsi. Retail di Jawa Tengah dan Jawa barat tidak menurun signifikan dibanding daerah lain. Di Jawa Tengah aktivitas di tempat kerja hanya menurun 0,57% selama PPKM Darurat. Ekonomi masih bergerak tapi kemungkinan harus dibayar dengan naiknya kasus harian,” kata Wahyudi.