Badan Pangan Klaim Harga Beras Stabil, Tetapi BPS Sebut Beras Mengalami Inflasi

0
329

Badan Pangan Nasional /National Food Agency (NFA) mengklaim harga beras cukup stabil selama Agustus 2022 lalu. Sepanjang Agustus, Perum BULOG melakukan operasi pasar di seluruh Indonesia sebanyak 205 ribu ton.

“Berdasarkan pantauan kami yang terus dilakukan di tengah situasi saat ini, harga beras cukup stabil karena BULOG melakukan operasi pasar sepanjang tahun,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan pers, Rabu (31/08).

Sementara di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan meski komponen harga bergejolak secara umum mengalami deflasi, tetapi berbapa komoditas terutama beras dan telur ayam ras mengalami inflasi selama Agustus lalu.

“Ada dua komoditas, yaitu beras dan telur ayam ras yang mengalami inflasi di bulan Agustus 2022,” ujar Margo Yuwono, Kepala BPS dalam konferensi pers, Kamis (1/9).

Margo mengatakan selama bulan Agustus 2022, harga beras mengalami peningkatan sehingga memberikan andil kepada inflasi sebesar 0,016%. Demikian juga telur ayam ras, selama Agustus pergerakan harganya mengalami peningkatan dan memberikan andil kepada inflasi sebesar 0,022%.

Baca Juga :   Jokowi Sebut Stok Beras Cukup Penuhi Kebutuhan Masyarakat di Bulan Ramadhan Ini, Harganya?

Secara umum, selama Agustus 2022 terjadi deflasi sebesar 0,21%. Deflasi terutama disumbangkan oleh komponen harga bergejolak yang mengalami deflasi sebesar 2,9%, meski beberapa komoditas pada komponen ini, seperti beras dan telur ayam ras, masih mengalami inflasi.

Arief Prasetyo Adi mengatakan penanganan soal harga dan ketersedian beras dengan segera ditangani BULOG lewat distribusi yang cepat dari gudang-gudang BULOG. Perusahaan milik negara tersebut juga menjamin kecukupan pangan pokok bisa bertahan hingga akhir tahun dengan stok beras yang dikuasai BULOG sebesar 1 juta ton yang tersebar merata di seluruh Indonesia.

“Stablisasi harga adalah tugas dari pemerintah, maka kami akan habis-habisan melaksanakan amanah tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang,” kata Arief.

Ia menambahkan, dirinya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok komoditas pangan yang ada untuk bisa selalu tersedia di masyarakat, terutama di tengah kondisi merebaknya isu krisis pangan akibat dinamika global saat ini.

“Badan Pangan Nasional menjamin kebutuhan pangan yang tersimpan saat ini di seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat dan kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut,” kata Arief.

Baca Juga :   Partai Demokrat: Ketidakpastian Global Bebani Masyarakat Dunia, Termasuk Indonesia

Lebih lanjut, Arief mengatakan, upaya menjamin ketersediaan beras ini sejalan dengan apa yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo yang mengatakan bahwa meskipun stok beras sudah aman, Indonesia harus tetap hati-hati karena saat ini beberapa negara menghadapi kesulitan pangan. Hal itu yang membuat Indonesia belum berani memenuhi permintaan luar negeri dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Arief menjelaskan, meningkatkan stok BULOG dan bekerja sama dengan seluruh stakeholder perberasan menjadi kunci stabilnya pasokan dan harga beras kita ke depan.

Sementara itu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik BULOG Mokhamad Suyamto mengatakan, dalam rangka meredam kenaikan harga, BULOG terus menggelontorkan beras melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). Realisasi penyaluran KPSH di bulan agustus sudah mencapai 205 ribu ton.

“Sebagai upaya menjaga stabilitas harga kami akan meningkatkan program KPSH, sementara untuk meningkatkan stok cadangan beras penyerapan akan terus ditingkatkan,” ucapnya.

Leave a reply

Iconomics