Buka Munas REI 2023, Jokowi Sebut Backlog Masih Tinggi dan Peluang bagi Pengembang

0
247
Reporter: Rommy Yudhistira

Presiden Joko Widodo meminta para pelaku usaha yang tergabung dalam Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) untuk melihat kebutuhan akan kepemilikan rumah di Indonesia. Kebutuhannya masih cukup besar berdasarkan backlog kepemilikan rumah yang masih berada di angka 12,1 juta.

Di sisi lain, kata Jokowi, pertumbuhan kartu keluarga (KK) mencapai 700 ribu hingga ribu per tahun sehingga menjadi kesempatan bagi anggota REI. “Ini adalah sebuah opportunity, sebuah peluang yang bisa dikerjakan seluruh anggota REI,” kata Jokowi ketika membuka Musyawarah Nasional (Munas) XVII REI 2023 di Grand Ballroom Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Rabu (9/8).

Di samping itu, kata Jokowi, soal daya saing menjadi penting bagi Indonesia untuk mencapai target yang sudah ditetapkan. Tanpa daya saing, Indonesia dinilai tidak akan bisa bertahan di tengah persaingan antar-negara yang semakin ketat, baik dalam hal ekonomi maupun investasi.

“Semuanya bersaing saling memperbaiki diri, semua negara, kecepatan perizinan, kecepatan pelayanan, kecepatan pembebasan lahan, semuanya, semua negara. Karena kalau hanya tergantung pada APBN, negara-negara itu enggak akan mungkin bisa tumbuh sebuah negara, investasi menjadi kunci,” ujar Jokowi.

Baca Juga :   Bantu Masyarakat Hadapi Corona, Kadin Salurkan Bantuan Melalui PMI

Lebih jauh Jokowi mengatakan, REI harus terus memperkuat kolaborasi bersama pemerintah dalam membantu rakyat kecil untuk memiliki hunian sehat dan layak dengan program Sejuta Rumah. Dan, REI perlu memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dalam pembangunan agar tidak merugikan masyarakat sekitar.

“Jangan sampai setelah ada pembangunan sebuah kawasan perumahan, misalnya, kampung di dekatnya air sumurnya kering, area kampungnya jadi banjir, tolong betul-betul dilihat hal-hal seperti ini, sampahnya juga tolong disiapkan di kawasan-kawasan perumahan,” kata Jokowi lagi.

Karena itu, kata Jokowi, lewat Munas kali ini REI perlu menciptakan rumusan dan langkah-langkah strategis untuk menyikapi peluang dan tantangan saat ini. “Saya kadang-kadang membayangkan negara kita ini kan semua, hampir semua kota itu kan sama, enggak ada diferensiasinya. Saya kira REI mungkin bisa merumuskan langkah-langkah strategis menuju ke sana,” tuturnya.

Leave a reply

Iconomics