
INA: Kami Itu Penyertaan Modal Bukan Memberi Utang

Tangkapan ayar YouTube, CEO INA Ridha Wirakusumah/Iconomics
Lembaga Pengelola Investasi (INA) menyebut sedang menyiapkan wadah atas rencana investasi dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Sebab, pemerintah UEA ingin masuk atau berinvestasi terhadap proyek-proyek yang ada dan sudah berjalan di Indonesia.
“Mereka bilang siap untuk bantu-bantu program pemerintah dan kita sedang persiapkan wadahnya itu, mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi akan ada pengumuman yang sifatnya mungkin nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan (BUMN) Karya agar bisa makin maju,” kata CEO INA Ridha Wirakusumah dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (30/4).
Ridha mengatakan, pihaknya akan berhati-hati karena harus mengikuti tata kelola yang berlaku. Tetapi yang terpenting adalah membuat sebuah wadah lalu “mengawinkan” antara para investor yang berminat untuk masuk ke Indonesia dengan peluang-peluang yang tersedia di mana INA akan bekerja sama erat dengan Kementerian BUMN.
INA, kata Ridha, mandat utamanya adalah penyertaan modal bukan memberi utang. Dengan penyertaan modal maka tentu saja tidak ada utang, namun kepemilikan. Sementara dari sisi investasi tentu saja tujuannya yang baik.
“Jadi, INA itu sifatnya membentuk wadah seperti ekuitas atau penyertaan modal; lalu INA bukan broker tapi bersama-sama masuk mengerjakan proyek; dan kita ingin supaya investasi itu ada nilai tambahnya baik untuk BUMN, investor dan INA,”kata Ridha.
Leave a reply
